Metropolis

IPNU-IPPNU Mojokerto Perdalam Pengetahuan Kitabiyah dengan ‘Guneman’

Selasa, 10 Agustus 2021 | 16:45 WIB

IPNU-IPPNU Mojokerto Perdalam Pengetahuan Kitabiyah dengan ‘Guneman’

Ustadz Taufik, Alumni IPNU Mojosari Mojokerto saat memandu ngaji kitab. (Foto: NOJ/Yulia Novita H).

Mojokerto, NU Online Jatim

Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Mojosari menyelenggarakan rutinan Ngaji Kitab. Kegiatan tersebut dipusatkan di Musholla Az-Zumar Dusun Awang-awang Desa Awang-awang Kecamatan Mojosari Kabupaten Mojokerto, Senin (09/08/2021).

 

ADVERTISEMENT BY OPTAD

Kegiatan yang diberi nama Gugah ben Nemu Manteb e Seng Tenanan (Guneman) bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada kader IPNU-IPPNU setempat terkait kitab-kitab klasik di tengah gempuran teknologi digital.

 

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

Ustadz Taufik, Alumni IPNU Mojosari yang menjadi pemateri dalam kesempatan itu mengulas tentang keutamaan siwak dalam kitab Lubabul Hadist. Disebutkan bahwa siwak termasuk dari ibadah sunnah dalam syariat Islam.

 

ADVERTISEMENT BY OPTAD

“Seseorang yang melakukan shalat dua rakaat kemudian ditambah dengan bersiwak, maka ia akan memperoleh pahala 70 derajat,” ujarnya.

 

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

Sementara itu, Koordinator Bidang Kaderisasi PAC IPNU Mojosari, Sholeh Syaifuddin mengatakan, bahwa diadakannya acara ‘Guneman’ ini sebagai bekal bagi kader IPNU-IPPNU Mojosari terkait pengetahuan kitab turats.

 

"Tidak hanya mendengarkan penjelasan saja kitab saja, rekan dan rekanita bisa menambah pengetahuannya dengan tanya jawa,” ungkapnya.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

 

Dirinya berharap, hal-hal yang telah disampaikan oleh pemateri dan menjadi tambahan pengetahuan dapat diamalkan oleh semuanya. Mengingat, lanjut Sholeh, yang terjadi dalam kehidupan saat ini justru tidak demikian.

 

“Banyak sekali orang yang punya ilmu, namun ilmu yang dimiliki jarang sekali diamalkan,” pungkasnya.

 

 

Diketahui, kegiatan ini diawali dengan tawassul kepada muassis NU dan keluarga yang meninggal dunia, serta dilanjutkan dengan tahlil. Lantas kemudian dipungkasi dengan latihan public speaking sebagai bekal bagi kader berbicara di depan umum.

 

Penulis: Yulia Novita Hanum

Editor: A Habiburrahman

ADVERTISEMENT BY ANYMIND