Womester dan Ma'had Aly Situbondo Sinergi Internasionalisasi Pendidikan Tinggi Pesantren

Situbondo, NU Online Jatim

Pasca menjalin kerja sama Fakultas Syariah UIN Syekh Wasil Kediri, kini World Moslem Studies Center (Womester) bersinergi dengan Ma'had Aly Situbondo dalam upaya internasionalisasi pendidikan tinggi pesantren. Langkah ini diwujudkan dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) di di Ruang Pimpinan Ma'had Aly, Situbondo, Sabtu (05/07/2025).

 

Dari pihak Womester, penandatangan MoU dilakukan langsung oleh Direktur KH M Noor Harisudin. Sementara itu, dari Ma'had Aly diwakili Sekretaris Ma'had Aly Marhalah Ula, Achmad Alif Saiful Arif.

 

Melalui kolaborasi dengan Womester, diharapkan Ma'had Aly Situbondo dapat memperluas jaringan, meningkatkan kualitas riset, pengabdian serta membuka kesempatan bagi mahasiswa dan dosen untuk terlibat dalam program-program berskala internasional.

 

"Kerja sama dengan Womester ini sangat strategis bagi kami," ujar Achmad Alif Saiful Arif dalam keterangan tertulis diterima NU Online Jatim, Ahad (06/07/2025).

 

"Ini adalah langkah konkret Ma'had Aly dalam mewujudkan visi internasionalisasi pendidikan tinggi pesantren, yang nantinya akan membawa dampak positif bagi perkembangan keilmuan Islam dan kontribusi pesantren di tingkat global, " imbuhnya.

 

Senada dengan itu, Direktur Womester KH M Noor Harisudin, menyampaikan antusiasmenya terhadap kolaborasi ini. Ia meyakini Ma’had Aly Situbondo memiliki potensi besar untuk menjadi pusat studi Islam yang unggul.

 

"Womester siap mendukung Ma'had Aly Situbondo dalam mencapai cita-cita internasionalisasi ini," ucap sosok yang juga Wakil Sekretaris Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim ini.

 

"Apalagi saya dengar Ma'had Aly Situbondo sudah mau buka Marhalah Tsalitsah (program doktoral). Jadi internasionalisasi pendidikan menjadi sebuah keniscayaan," tambah Guru Besar UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember tersebut.

 

Diketahui, selama ini Womester telah melakukan berbagai program di luar negeri seperti Australia, Malaysia, Hongkong, Jepang, Belanda, Jerman, Korea Selatan, Taiwan, Singapura, dan Amerika Serikat. Wujud kegiatannya berupa pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.