Sidoarjo, NU Online Jatim

Pimpinan Anak Cabang (PAC) Fatayat NU Waru, Sidoarjo meluncurkan buku berjudul Goresan Tinta Kader Fatayat NU Jilid 2, Ahad (21/07/2024). Buku ini merupakan kumpulan tulisan ketua Pimpinan Ranting (PR) Fatayat NU se-Kecamatan Waru yang berjumlah 26 orang.

 

Ummi Nahdliyah selaku Ketua PAC Fatayat NU Waru mengungkapkan alasan Badan Otonom (Banom) NU yang ia pimpin menerbitkan buku tersebut.

 

“Alasanya adalah untuk memberikan gambaran tentang dinamika perjuangan dalam menghidupkan organisasi Fatayat NU di level ranting,” katanya kepada NU Online Jatim melalui sambungan WhatsApp, Selasa (23/07/2024) malam.  

 

Buku ini berisi beragam cerita tentang prosesi terpilihnya para ketua ranting, hambatan yang dihadapi selama memimpin serta solusi yang diupayakan mereka. Juga program unggulan yang berhasil dilaksanakan selama satu periode dan harapan terhadap Fatayat NU ke depan.

 

“Dengan buku ini diharapkan menjadi catatan baik yang mengilhami dan menginspirasi kader-kader Fatayat NU se-Kecamatan Waru khususnya dan kader Fatayat NU dimanapun berada pada umumnya tentang bagaimana menjadi motivasi kader untuk berbuat yang lebih baik dari yang sudah dilakukan oleh oara pendahulunya,” tuturnya.

 

Dalam proses penulisan, salah satu yang menjadi hambatan adalah tidak semua ketua ranting Fatayat NU di Waru memiliki kemampuan menulis yang baik. Sehingga butuh motivasi dan dorongan yang besar agar mereka mau menulis pengalamannya tersebut.

 

“Dari bidang Penelitian dan Pengembangan (Litbang) memberikan template serta contoh penulisannya sehingga para ketua ranting dapat mengamati, meniru sekaligus memodifikasi contoh tulisan tersebut sesuai dengan pengalaman masing-masing,” terangnya.

 

Setelah ditulis oleh ketua ranting, bidang Litbang mengumpulkan. Setelah itu Ummi Nahdliyah melakukan editing sendiri untuk memastikan isi dari tulisan tersebut sesuai dengan harapan.

 

“Harapan-harapan para ketua ranting terhadap Fatayat NU ke depan juga menjadi catatan yang patut untuk dibaca dan ditindaklanjuti baik oleh Fatayat NU di level yang sama atau level yang lebih tinggi,"  tandasnya.