Sidoarjo, NU Online Jatim

Qasidah Burdah karangan Syaikh Imam Muhammad bin Said Al Bushiri memiliki banyak manfaat dan keutamaan. Qasidah yang berisi pujian dan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW ini sebagai ungkapan kerinduan umat kepada kekasihnya, yaitu Rasulullah Muhammad SAW.

 

“Kita malam ini akan bertawasul, munajat kepada Allah dengan membaca Qasidatul Burdah. Qasidah ini cocok sekali kita baca di tengah pandemi. Mudah-mudahan melalui tawasul Burdah ini kita diberi kesembuhan dan perlindungan, serta apa yang menimpa kita segera diangkat oleh Allah SWT,” kata H Mohammad Nailur Rochman.

 

Hal ini disampaikan oleh Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Majelis Dzikir dan Shalawat (MDS) Rijalul Ansor Jawa Timur tersebut, dalam acara ‘Doa Bersama Untuk Keselamatan Bangsa’ secara virtual, Selasa (06/07/2021).

 

Gus Amak, sapaan akrabnya menuturkan, selain bertawasul melalui Qasidah Burdah, dalam acara tersebut para peserta juga diajak bertawasul dengan membaca Rattibul Haddad karya Imam Abdullah bin Alawi Al-Haddad.

 

“Rattib ini juga sangat masyhur. Barang siapa yang rutin membaca Rattibul Haddad,  insya Allah tidak akan meninggal dunia kecuali dalam keadaan husnul khatimah,” ungkapnya.

 

Dijelaskan oleh Gus Amak, bahwa Rattib tersebut isinya munajat kepada Allah. “Dengan membaca Rattib ini, kita berharap agar dijauhkan dari balak, wabah, dan dari segala hal yang membahayakan dan merugikan kita,” tuturnya.

 

Dirinya pun berharap, dengan pembacaan Burdah dan Rattib ini Indonesia segera aman, bangkit, dan sembuh. Dan umat Muslim di seluruh dunia diberikan kesehatan dan perlindungan.

 

“Serta, umat manusia pada umumnya diberikan keselamatan dan segera diberikan jalan keluar dari wabah ini. Amin,” tandasnya.

 

Gus Syafiq Minta Kader Sabar dan Optimis

Sementara itu, Ketua PW Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jawa Timur, HM Syafiq Syauqi mengapresiasi doa bersama yang digelar oleh PW MDS Rijalul Ansor Jawa Timur malam ini.

 

“Hal ini sebagai jawaban dan langkah preventif atas kondisi kekinian yang mencekam, serta menguras pikiran dan perasaan,” ungkap Gus Syafiq.

 

Ditegaskannya, bahwa di dalam setiap krisis dan kesulitan, kita diminta melakukan ikhtiar batin dengan berdoa dan meminta kepada Allah SWT, sambil menunggu masa krisis ini membaik. Di masa penantian tersebut, hendaknya tetap sabar dan mengisinya dengan ibadah.

 

 

Beberapa memprediksi, akan muncul tata sosial baru yang diakibatkan oleh pandemi Covid-19 ini. Akan muncul banyak kesenjangan, kemiskinan, keterpurukan ekonomi, dan lain sebagainya.

 

“Tapi, kita sebagai seorang mukmin dan kader GP Ansor, harus tetap berprasangka baik kepada Allah SWT,” tegas Gus Syafiq.

 

Lebih jauh, Gus Syafiq mengajak semua kader Ansor untuk selalu optimis dalam menghadapi setiap krisis dan kesulitan apapun. Karena tidak ada satupun kesulitan yang abadi. Dirinya pun mencontohkan layaknya malam yang gelap. Ketika keadaan semakin gelap, maka seyogyanya semakin dekat dengan cahaya terbitnya fajar.

 

Disebutkan pula, bahwa salah satu bentuk optimisme berorganisasi di masa pandemi ialah pelaksanaan kegiatan yang tidak bergantung pada pertemuan tatap muka. Ke depan, kegiatan yang dirancang harus segera diadopsi secara virtual atau digital.

 

“Jika dulu kegiatan dilakukan dengan tatap muka, maka saat ini kita dituntut secepatnya mengadopsi kegiatan secara virtual,” imbuhnya.

 

 

Gus Syafiq juga berpesan, agar seluruh kader Ansor di Jawa Timur untuk mendukung pemerintah atas PPKM Darurat, sebagai ikhtiar dhahir agar pandemi segera berakhir.

 

Acara doa bersama ini diikuti oleh kader GP Ansor, Rijalul Ansor, dan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) se-Jawa Timur.

 

Editor: A Habiburrahman