Bantul, NU Online
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim KH Marzuki Mustamar mengajak masyarakat untuk melestarikan tradisi kenduren. Sebab, menurutnya banyak manfaat yang dapat dipetik dari tradisi kenduren.
"Karena tradisi kenduren itulah penduduk Indonesia yang memeluk agama Islam mencapai 90 persen," kata Kiai Marzuki saat Pembukaan Rutinan Majlis Zikir Hayatan Thoyyibah di halaman Masjid Nurul Huda Ngoto Jalan Imogiri Barat Km 6 Bangunharjo, Sewon, Bantul, Ahad (26/6/2022) malam.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Di hadapan ribuan jamaah, Pengasuh Pondok Pesantren Sabilurrosyad, Gasek, Malang ini menegaskan bahwa kenduren adalah sunnah Rasul. "Dulu pernah dilakukan oleh para sahabat, mereka berkumpul di masjid atau rumah, membaca syiir, lalu diakhiri makan dan minum bersama, tidak dilarang oleh Nabi, bahkan direstui," urainya.
Ditambahkan, seluruh orang yang hadir dalam majelis dzikir akan diampuni oleh Allah SWT. "Semuanya tak terkecuali, bahkan yang hanya datang, duduk dan tidur, bakal memperoleh ampunan Allah SWT," jelasnya.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Apalagi makanan dan minuman yang dihidangkan dalam kenduren mendapat keberkahan doa. "Jika makanan dan minuman itu masuk dalam tubuh, maka tubuh kemasukan nur, cahaya, dan itu adalah keberkahan. Maka akan diampuni oleh Allah SWT," beber Kiai Marzuki.
Pihaknya juga menilai, lingkungan atau masyarakat yang masih menjaga tradisi kenduren akan dihindarkan dari penyusupan teroris. "Saya jamin, kampung atau perumahan yang masih ada kenduren, maka tidak akan mudah disusupi teroris. Masyarakat tenang, pemerintah dan negara aman," imbuhnya.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Sebelumnya, Pengasuh Majelis Zikir Hayatan Thoyyibah, Kiai Umaruddin Masdar menyebut bahwa majelis ini telah berlangsung sejak 2011. "Kami menggelar Majelis Zikir Hayatan Thoyyibah ini di beberapa desa di Bantul," ungkap Kiai Umar yang juga anggota DPRD DIY ini.
Pembukaan rutinan Majelis Zikir Hayatan Thoyyibah ini juga diwarnai pemberian santunan untuk yatim-piatu.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Kontributor: Bramma Aji Putra
Editor: Kendi Setiawan
ADVERTISEMENT BY ANYMIND