Tuban, NU Online Jatim
Dalam rangka meningkatkan mutu Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Raudhatul Athfal (RA) di Kabupaten Tuban, mahasiswa Pascasarjana Program Studi Manajemen Pendidikan Islam (MPI) Universitas Al Hikmah Indonesia (UAI) Tuban menginisiasi sebuah workshop bertajuk "Strategi Kepala RA dalam Mengelola Lembaga yang Berkualitas".

Workshop ini diselenggarakan di MI Miftahul Huda, Desa Demit, Kecamatan Jatirogo, Kabupaten Tuban pada Senin (09/09/2024). Kegiatan ini dihadiri oleh 22 kepala RA yang berasal dari tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Bangilan, Jatirogo, dan Kenduruan.

 

Tujuan utama dari workshop ini adalah untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan para kepala RA dalam mengelola lembaga pendidikan yang lebih berkualitas. Mahasiswa Pascasarjana UAI Tuban berperan aktif dalam merancang program pelatihan yang komprehensif, yang tidak hanya menekankan transfer ilmu, tetapi juga membuka ruang diskusi untuk bertukar pikiran dan pengalaman.

 

Salah satu narasumber dalam workshop ini adalah Dr Laily Hidayati, Rektor Universitas Al Hikmah Indonesia. Dalam paparannya ia menjelaskan berbagai kompetensi yang harus dimiliki oleh kepala RA, meliputi kompetensi manajerial, kepribadian, kewirausahaan, supervisi, dan sosial.

“Salah satu poin penting dalam workshop ini adalah pentingnya kepemimpinan kepala RA dalam mendorong perubahan positif di lembaga,” katanya.

Selain itu, ia juga membahas pentingnya analisis SWOT dalam mengembangkan lembaga yang berkualitas serta menekankan pentingnya peran kepemimpinan kepala RA dalam mendorong perubahan positif di lembaga masing-masing.

“Dalam hal ini, analisis SWOT dapat digunakan sebagai alat untuk mengembangkan suatu lembaga dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan, maka harus benar-benar diimplementasikan,” tambahnya.

Laily juga mengajak berpikir kritis mengenai tantangan yang dihadapi oleh lembaga RA saat ini serta mengembangkan solusi inovatif untuk menghadapi tantangan.

 

"Kami mengajak kepala RA untuk diskusi interaktif dengan berbagi pengalaman dan praktek terbaik dalam pengelolaan RA. Hal ini tidak hanya memperkaya pengetahuan mereka, tetapi juga mempererat hubungan antar sesama kepala RA," pungkasnya.