Parlemen

Banyak Kasus Terorisme, Jatim Darurat Paham Radikalisme

Kamis, 11 November 2021 | 22:30 WIB

Banyak Kasus Terorisme, Jatim Darurat Paham Radikalisme

Ilustrasi terorisme. (Foto: istimewa)

Surabaya, NU Online Jatim

Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Kepolisian RI melakukan penangkapan terhadap beberapa terduga teroris jaringan Jamaah Islamiah (JI) di beberapa daerah di Jawa Timur beberapa waktu lalu. Hal itu mendapatkan sorotan dari DPRD Jatim.

 

ADVERTISEMENT BY OPTAD

Fakta tersebut cukup membuktikan bahwa provinsi di ujung timur Pulau Jawa itu berada pada zona merah darurat teroris atau paham aliran radikalisme. Pendapat itu disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim, Hikmah Bafaqih.

 

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

“Jatim menjadi zona merah aliran radikal ekstrem. Beberapa kali pergerakan dan penangkapan jaringan teroris di Jatim dan peristiwa Surabaya-Sidoarjo yang lalu itu menjadi bukti terjelasnya,” kata Hikmah, Kamis (11/11).

 

ADVERTISEMENT BY OPTAD

Politisi asal Fraksi PKB itu meminta pihak berwajib serius merespons maraknya kasus paham radikalisme ini, khususnya pada usia anak dan remaja. Sebab, menurutnya, pada usia tersebut labil yang mengakibatkan gampang tersusupi paham yang mengancam kesatuan bangsa tersebut.

 

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

“Kami berharap soal terorisme ini tidak direspons dengan hangat-hangat tahi ayam,” pintanya.

 

Di samping itu, Ketua Perempuan Bangsa Jatim itu menjelaskan bahwa masyarakat harus diajak serta untuk membangun Early Warning System (EWS) atau Sistem Peringatan Dini agar lebih waspada. Sekaligus lebih inklusif bila ada bekas terduga teroris dan keluarganya yang hendak berbaur dan insyaf.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

 

“Community resilience ini membutuhkan dukungan penuh semua pihak. Agar yang intoleran dan radikal dapat kembali ke NKRI dengan baik,” paparnya.

 

Kader PMII Malang ini mengapresiasi langkah tegas yang dilakukan Densus 88 dalam mengamankan terduga teroris tersebut.

 

Hal senada juga dikatakan Ketua Komisi E DPRD Jatim Wara Sundari Renny Pramana. Bahkan, ia meminta Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Jatim meningkatkan pengawasan terhadap ideologi yang bertentangan dengan Pancasila.

 

“Bakesbangpol tolong cermati dan monitor hal ini. Tolong cermati gelagat perkembangan radikalisme dan terorisme karena ini merisaukan dan mengkhawatirkan kita semua,” ujarnya.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND