Tapal Kuda

Anisa Azaria, Siswi SMA Nuris Jember Ini Bangga Hafal Kitab Hujjah NU

Rabu, 29 Januari 2025 | 20:00 WIB

Anisa Azaria, Siswi SMA Nuris Jember Ini Bangga Hafal Kitab Hujjah NU

Anisa Azaria, Siswi SMA Nuris Jember, yang hafal 8 jenis kitab kuning. (Foto: NOJ/ Aryudi AR)

Jember, NU Online Jatim

Prestasi membanggakan ditorehkan oleh Anisa Azaria, siswi kelas XII IPS 2 SMA Nuris Jember. Tak seperti kebanyak orang yang hafal Al-Qur’an, ia justru hafal kitab kuning. Bahkan, tak cuma satu kitab kuning saja, tetapi sebanyak 8 kitab kuning yang telah dihafal. Yakni, kitab Tarbiyatus Shibyan, Safinatun Najah, Taisyirul Khollaq, Luqmatus Saighoh, Aqidatul Awam, Nahwu Dasar, Kailani, dan Hujjah NU.

 

Mata pelajaran kitab kuning dan hafalannya ia dapatkan di bangku Madrasah Diniyah. Seperti rekan-rekan lainnya, pelajar di sekolah formal di lingkungan Pondok Pesantren Nurul Islam (Nuris) Jember wajib tinggal di bilik alias mondok. Selain itu, mereka juga harus menempuh Madrasah Diniyah.

ADVERTISEMENT BY OPTAD

 

“Meskipun saya sempat ragu untuk hafalan, tapi saat melihat teman-teman hafalan dan belajar terus menerus, saya menjadi ikut semangat. Alhamdulillah, akhirnya bisa khatam delapan kitab,” ujar Anisa di kompleks Pondok Pesantren Nuris Jember, Rabu (29/01/2025).

 

Hafalan ke-8 kitab itu ia tuntaskan dalam waktu dua tahun terakhir sejak ia duduk di kelas XI IPS 2 SMA Nuris Jember. Meskipun sibuk dengan tugas dan pelajaran di sekolah formal, namun Anisa selalu bisa menyisihkan waktu untuk menghafal kitab-kitab kuning yang dipelajari di Madrasah Diniyah.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

 

Untuk menandai hafalnya 8 kitab itu, Anisa dan rekan-rekanya yang juga hafal beberapa kitab, telah diwisuda beberapa waktu lalu di Aula Pondok Pesantren Nuris Jember. Tentu, mereka tidak sekadar hafal kalimatnya tapi juga tahu makna dan paham isinya.

 

Anisa mengatakan, hafal kalimat dan paham isinya sama-sama penting. Isi kitab perlu dimengerti dan dipahami untuk memperluas wawasan. Sedangkan lafalnya penting dihafalkan untuk memperkuat landasan atau dalil dari ilmu yang dipelajari.

ADVERTISEMENT BY OPTAD

 

“Sama-sama penting, apalagi di zaman sekarang kadang orang butuh penjelasan sekaligus dalil,” ungkapnya.

 

Dari 8 kitab yang dihafalkan, Anisa mengaku paling menyukai kitab Hujjah NU. Menurutnya, kitab tersebut cukup gamblang memberi penjelasan tentang dalil-dalil amaliyah Nahdlatul Ulama (NU). Katanya, sejak dulu sampai sekarang terkadang masih ada orang yang mempersoalkan amaliyah NU, bahkan beberapa amaliyah dituding bid’ah, musyrik dan sebagainya.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

 

“Saya bangga hafal Hujjah NU dan kitab-kitab lainnya. Di kitab itu (Hujjah NU) bisa kita cari jawaban dan dalilnya dari mereka yang kerap menyoal amaliyah NU,” ungkapnya.

 

Kitab Hujjah NU sendiri ditulis oleh Syaikhul Ma’had Pondok Pesantren Nuris Jember, KH Muyiddin Abdusshomad dalam bahasa Arab sekian tahun yang lalu. Format kalimatnya adalah tanya jawab. Pertanyaan disarikan dari ‘keluhan’ masyarakat yang kerap menyoal keabsahan amaliyah NU.

 

Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren Nuris Jember, Gus Robith Qashidi mengungkapkan bahwa pesantren yang diasuhnya memang diarahkan sebagai lembaga pencetak kader NU. Sehingga kitab-kitab yang dipelajari adalah kitab-kitab kuning 100 persen Ahlussunnah wal Jama’ah (Aswaja), termasuk Hujjah NU.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

 

“Semoga kader NU terus bermunculan dari tempat ini,” pungkasnya.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND