Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network

Tapal Kuda

Doa Bersama, NU Lumajang Peringati 100 Hari Korban Erupsi Semeru

Jajaran Tanfidziyah dan Syuriah PCNU Luamjang saat Doa bersama dalam peringatan 100 haro korban erupsi Semeru. (Foto: NOJ/ Sufyan Arif)

Lumajang, NU Online Jatim
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Lumajang menggelar doa bersama dalam peringatan 100 hari meninggalnya para korban Awan Panas Guguran (APG) Gunung Semeru, Sabtu (19/03/2022). Kegiatan ini dilaksanakan di Masjid Nurul Huda Dusun Sumbersari Desa Supiturang Pronojiwo Lumajang.
 

Acara yang diinisiasi Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Pronojiwo ini turut dihadiri Bupati Lumajang H Thiriqul Haq beserta jajaran Tanfidziyah, Syuriah PCNU Lumajang dan ratusan Nahdliyin Pronojiwo.
 

Dalam sambutannya, Ketua PCNU Lumajang, H Jamaluddin mengatakan, kedatangan rombongan PCNU yang melewati curah kobo'an sungai aliran lahara Semeru ini selain mendoakan para korban juga dalam rangka silaturahim kepada pengurus dan warga NU Pronojiwo.
 

"Mudah-mudahan doa yang kita panjatkan menjadi doa yang dikabulkan, sehingga para korban yang wafat diberi maghfiroh serta ditempatkan di tempat mulia di sisi Allah, dan yang hidup diberi keselamatan iman dan akidah," ucap pria yang akrab disapa Abah Jamal ini.
 

Abah Jamal menegaskan, bencana Semeru beberapa bulan lalu menjadi magnet yang menarik beberapa orang datang ke Lumajang dengan berbagai misi dan bendera yang berbeda-beda. Maka, Abah Jamal berpesan perlunya waspada dengan segala kemungkinan penyisipan akidah di luar Ahlussunnah Wal Jamaah.
 

"Sekarang fase recovery dan relokasi, yang datang tidak hanya membawa logistik tapi juga membawa faham. Barangkali ada putra-putrinya bapak ibu yang kecantol dengan mereka mohon dilihat dulu fahamnya nggeh. Di sini NU semua,?" tanya Abah Jamal yang dijawab kompak dengan jawaban ‘iya’.
 

Perlunya ber-NU menurutnya sangat penting, karena organisasi ini didirikan para Ulama yang keilmuannya tidak diragukan lagi serta sanadnya sambung hingga Rasulullah. Sehingga sebagai organisasi terbesar di dunia, NU tidak hanya mengurus keagamaan saja.
 

Baca juga: Keren, Kader IPNU di Lamongan Raih Medali Ajang Internasional

 

"Tapi juga ngurusi sosial kemasyarakatan, NU tidak hanya punya Ukhuwah Islamiyyah, tapi ada Ukhuwah Basyariah dan Wathoniyyah, tidak hanya menajalin hubungan dengan orang Islam saja, tapi juga kepada sesama anak bangsa dan sesama manusia," tandasnya.
 

Sebelumnya, doa bersama dilakukan bersama dengan membaca surat Yasin dan Istighotsah.

Sufyan Arif
Editor: Romza

Artikel Terkait