• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Pantura

Keren, Kader IPNU di Lamongan Raih Medali Ajang Internasional

Keren, Kader IPNU di Lamongan Raih Medali Ajang Internasional
Haris Izzudin, Pelajar NU asal Lamongan raih penghargaan tingkat Internasional. (Foto: NOJ/ Titik Nur Ma'rufah)
Haris Izzudin, Pelajar NU asal Lamongan raih penghargaan tingkat Internasional. (Foto: NOJ/ Titik Nur Ma'rufah)

Lamongan, NU Online Jatim

Haris Izzudin, Pelajar NU asal Lamongan berhasil meraih medali perak dan Special Award dalam ajang Youth International Science Fair (YISF) 2022. Ajang Internasional tersebut dipusatkan di Universitas Dian Nuswantoro, Semarang pada Senin-Kamis (14-17/03/2022).


Ajang tersebut diikuti 673 tim dari 22 negara yang diikuti secara online dan offline. Di ajang ini, ia membuat layanan aplikasi Holiday, yaitu Inovasi Marketplace E-Ticket Destinasi Wisata Indonesia untuk mengontrol jumlah pengunjung di tengah pandemi Covid-19.


Haris Izzudin menjelaskan, bahwa yang pertama kali dilakukan dengan layanan ini pemesanan tiket wisata yang dapat dilakukan secara online, sehingga pengunjung tidak perlu mengantri dan kehabisan tiket wisata di masa pandemi.


“Misi kita dengan membuat aplikasi ini yaitu untuk meningkatkan pengunjung di sektor pariwisata, khususnya di masa pandemic, dengan tanpa melanggar aturan pembatasan dari pemerintah,” ujarnya kepada NU Online Jatim, Jum’at (18/03/2022).


Pria yang menjabat sebagai Wakil Ketua PAC IPNU Kecamatan Lamongan ini menuturkan, bahwa produk tersebut dibuatnya sendiri. Mulai dari tahap pengembangan hingga legalitas aplikasi. Bahkan, saat ini juga dapat diakses melalui website holide.id.


“Pembuatan dan pengelolaan website tersebut saya lakukan sendiri. Namun, di ajang kemarin saya membawa tim. Tentu, hal tersebut untuk memberikan pengalaman kepada teman-teman,” ungkapnya.


Alumni Pondok Pesantren Roudlotul Qur'an Lamongan ini menceritakan, pada mulanya ada sejumlah keraguan dalam dirinya untuk melakukan hal ini. Di antaranya khawatir gagal dan rugi ataupunn website tidak terpakai. Mengingat, dalam pembuatannya membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
 


“Alhamdulillah, semua rintangan bisa saya lalui. Mulai dari validasi user dan lain sebagainya. Saya rasa ini sedikit nekat, dan ini modal yang saya lakukan. Untungnya saya dapat modal dari sejumlah kejuaraan yang saya ikuti dan menangi,” pungkasnya.


Pantura Terbaru