Evakuasi Korban Erupsi Semeru Terhambat, Bupati: Butuh Banyak Relawan
Ahad, 5 Desember 2021 | 07:00 WIB

Bupati Lumajang, H Thoriqul Haq menyampaikan kondisi lokasi untuk evakuasi korban erupsi Gunung Semeru. (Foto: Facebook @Thoriqul Haq)
Lumajang, NU Online Jatim
Erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada Sabtu (04/12/2021) sore pukul 15.00 WIB menjadi perhatian publik. Lokasi terparah terdampak peristiwa itu ada di Dusun Kamar Kajang Desa Sumberwuluh Kecamatan Candipuro, Lumajang.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Menurut informasi yang dihimpun, hingga saat ini masih banyak warga yang belum terevakuasi dari lokasi bencana. Karena medan cukup berat dan jarak pandang yang terbatas akibat pekatnya kabut dan padamnya listrik.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Bupati Lumajang, H Thoriqul Haq yang berada di lokasi bencana mengajak kepada seluruh warga Lumajang untuk turut membantu proses evakuasi yang akan dilakukan hari ini, Ahad (05/12/2021).
ADVERTISEMENT BY OPTAD
"Harapan kita semua yang sekarang ada di lokasi adalah tambahan personil relawan untuk persiapan evakuasi. Ini tadi kami sudah melihat langsung ke beberapa lokasi yang memang berat medannya," katanya lewat akun Facebook pribadinya.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Pihaknya mengaku sudah menghubungi beberapa pihak terkait untuk hal itu. Baik pemerintah kabupaten/kota daerah lain dan juga beberapa ormas untuk turut serta.
"Terima kasih, ini BPBD Probolinggo sudah datang membantu. Tadi saya sudah telepon Bupati Malang dan Walikota Malang, tim dari BPBD Kabupaten dan Kota Malang sudah bergerak menuju Pronojiwo," imbuhnya.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Sementara itu, menurut Alvian salah seorang relawan yang sempat menyisir lokasi di Kamar Kajang, mengaku sempat melihat adanya kilatan lampu penanda dari penduduk setempat. Namun karena kondisi yang tidak memungkinkan, dirinya belum bisa mendatanginya.
"Kondisi tanah masih panas meskipun hujan, dan masih banyak warga di sana," ungkapnya kepada Bupati Lumajang yang berada di sampingnya.
Untuk itu, akhirnya diputuskan evakuasi akan dilanjutkan esok hari dengan pertimbangan resiko yang terlalu besar jika dilanjutkan malam hari.
Editor: A Habiburrahman
ADVERTISEMENT BY ANYMIND