Lumajang, NU Online Jatim
Kepedulian ditunjukkan Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU Surabaya kepada warga Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang. Tidak hanya memberikan bantuan yang berasal dari donasi sejumlah kader berupa sembako dan kebutuhan lain, termasuk uang tunai sebesar tiga puluh juta rupiah. Yang juga dilakukan adalah dengan berupaya menghilangkan trauma bagi warga terdampak, khususnya anak-anak dan kaum ibu. 

 

“Yang kami lakukan ikut memberikan motivasi dan menghibur para korban bencana. Kami mengajak anak-anak untuk bermain dan mewarnai sebagai bagian dari aksi trauma healing,” kata Ketua PC Fatayat NU Surabaya, Camelia Habiba, Rabu (08/12/2021). 

 

Harapannya, aksi tersebut bisa sedikit membantu dan menghibur agar dapat mengurangi trauma yang dialami, khususnya perempuan dan anak-anak. 

 

“Mereka sangat trauma dan tidak berani kembali ke rumah. Saat malam tiba, merasa ketakutan dan tidak dapat tidur. Demikian juga ketika melihat langit mendung, mereka pun menjadi sangat panik,” jelasnya. 

 

Selama di Lumajang, terdapat 6 titik lokasi penampungan yang dikunjungi rombongan PC Fatayat NU Surabaya. Yakni posko Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Lumajang, kediaman Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) Fatayat NU Candipuro, dapur umum Balai Desa Sumberwuluh. Termasuk pengungsian di Pondok Pesantren Ulul Albab Desa Candipuro, Pendopo Wiraraja, dan Dusun Genjer, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro. 

 

“Pantauan kami di Dusun Genjer, rata-rata rumah warga telah rata dengan tanah. Bahkan masih ada 99 penambang yang belum bisa ditemukan hingga kini mengingat medan yang ditempuh susah untuk dilakukan evakuasi karena tertimbun batu, pasir, dan lumpur,” ungkapnya. 

 

Pemberian bantuan dan aksi trauma healing ini didampingi Ketua PC Fatayat NU Lumajang, Laila Qodriyah, dan Ketua PAC Fatayat NU Candipuro. 

 

"Kami sangat berterima kasih atas kunjungan dari Fatayat NU Surabaya. Logistik sudah berkecukupan, dan saat ini yang justru yang sangat dibutuhkan adalah relawan untuk membantu memulihkan trauma para korban,” katanya. 

 

Editor: Risma Savhira​​​​​​​