• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Jujugan

Kolak Srikaya, Kuliner Buka Puasa Khas Kampung Religi di Sidoarjo

Kolak Srikaya, Kuliner Buka Puasa Khas Kampung Religi di Sidoarjo
Kolak Srikaya kuliner khas kampung religi di Kelurahan Kauman, Kabupaten Sidoarjo. (Foto: NOJ/MK)
Kolak Srikaya kuliner khas kampung religi di Kelurahan Kauman, Kabupaten Sidoarjo. (Foto: NOJ/MK)

Sidoarjo, NU Online Jatim

Ada yang berbeda setiap bulan Ramadlan di kampung religi, Kelurahan Kauman, Kabupaten Sidoarjo. Tak hanya banyak warga yang datang untuk berdoa di salah satu masjid tertua di Kota Udang itu, namun juga banyak penjual menjajakan aneka penganan berbuka puasa. Salah satunya penganan bernama kolak.

 

Khusus di Kelurahan Kauman, ada kolak yang hanya dibuat pada bulan Ramadlan saja, yaitu Kolak Srikaya. Berbeda dengan kolak yang telah ada, Kolak Srikaya ini menggunakan telur. Uniknya lagi, Kolak Srikaya sudah menjadi menu berbuka puasa turun-temurun hingga saat ini.

 

Sekilar, Kolak Srikaya tak berbeda dengan kolak pada umunya. Cara pembuatannya pun terbilang cukup mudah hingga bahan yang dipakai tak berbeda dengan kolak yang lain. Kolak Srikaya juga menggunakan bahan santan, gula, garam, hingga pandan dengan isian pisang, kolang-kaling dan roti.

 

Namun, untuk Kolak Srikaya juga memakai telur ayam sebagai isiannya. Untuk memasaknya, kolak ini memiliki cara khusus yaitu dikukus bersama dengan mangkok selama 20 hingga 30 menit.

 

Warga Kampung Kauman bernama Rafi Ahmad mengatakan, Kolak Srikaya sudah mentradisi di rumahnya sebagai menu buka puasa. Sebagai generasi ketiga, ia tetap mempertahankan itu sampai sekarang. Ia juga menjual kuliner khas itu di saat Ramadlan. Pada bulan Ramadlan di masa pandemi Covid-19 saat ini, Rafi mampu menjual hingga 100 bungkus dengan harga Rp6 ribu per bungkusnya.

  

“Uniknya di situ, tidak ada buah srikaya, tapi namanya Kolak Srikaya. Dari dulu sudah begitu namanya. Dari nenek moyang dulu sudah seperti itu dan saya generasi ketiga. Entah kenapau, kalau kita membuatnya di lain bulan Ramadlan, rasanya juga tidak enak,” kata Rafi kepada NU Online Jatim, Rabu (28/04/2021).

 

Rasanya yang enak, gurih, legit lengkap dengan pisang, roti dan kolang-kaling inilah yang membuat  para warga setiap sore menjelang berbuka puasa berburu Kolak Srikaya. Apalagi hanya dibuat pada bulan Ramadlan saja, membuat kerinduan tersendiri untuk dapat menikmati kuliner tersebut.

“Saya beli Kolak Srikaya ini memang khas untuk bulan puasa. Jadi, di bulan lain tidak ada, cuma untuk buka puasa saja. Rasanya enak, manis dan menambah energi. Kan ada rotinya, ada kolang-kalingnya, ada pisangnya juga,” kata Sumiyati, salah satu warga setempat.

 

Editor: Nur Faishal


Jujugan Terbaru