Juara se-Jatim, Ragam Inovasi dan Pelayanan Dilakukan Kelurahan di Blitar
Kamis, 30 September 2021 | 10:15 WIB

Suasana pelayanan di Kelurahan/Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, yang, mengantarkannya juara se-Jatim. (Foto: NOJ/ Binti Masruroh)
A Habiburrahman
Kontributor
Blitar, NU Online Jatim
Dalam ajang perlombaan Desa/Kelurahan tingkat Provinsi Jawa Timur, Kota Blitar berhasil menorehkan penghargaan. Raihan penghargaan tersebut diwakili oleh Kelurahan Sananwetan, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar yang terpilih jadi pemenang 2.
Lurah Sananwetan, Heri Sukatjo mengatakan dalam ajang tersebut tidak lepas dari kerjasama semua pihak. Warga setempat juga turut antusias mensukseskan agenda tersebut.
Disebutkan oleh Heri, sebelum beranjak ke ajang tingkat Provinsi Jawa Timur, Kelurahan Sananwetan juara 1 di tingkat kecamatan hingga kabupaten. “Dan di tingkat provinsi kita masih diberi kesempatan juara 2. Ini hal yang patut disyukuri,” tutur Heri.
Selain inovatif, pelayanan terhadap warga dimaksimalkan di Kelurahan Sananwetan. Salah satunya ialah pelayanan kepada masyarakat di luar jam kerja. Selain itu, jika menyangkut nasib dan nyawa seseorang, seperti mau melahirkan tidak ada biaya harus minta surat keterangan miskin, melamar pekerjaan, pendidikan, kapan pun akan dilayani.
“Jika membutuhkan sesuatu pukul berapa saja kami siap. Bisa mengetuk pintu rumah jam berapa pun. Karena saya ingin mengabdikan diri sepenuhnya kepada masyarakat,” ungkapnya.
Selain itu, untuk mempermudah pelayanan kepada warga, Kelurahan Sananwetan menggunakan aplikasi e-lampion. Bahkan, semua hal yang dibutuhkan masyarakat tidak dipungut biaya.
“Kami juga memiliki beberapa komunitas masyarakat, yaitu Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), RT/RW, Kelompok Wanita Tani (KWT), Bang Sampah, Home Industri, dan Kesenian. Program tersebut semuanya berjalan, bahkan ada beberapa dari produk industri yang diekspor hingga luar negri,” jelasnya.
Diceritakan, bahwa di Kelurahan Sananwetan juga dibangun Patung Bung Karno. Hal ini dilakukan mengingat Blitar adalah tempat presiden pertama Republik Indonesia tersebut dilahirkan.
“Pendirian patung tersebut diinisiasi oleh komunitas pemuda di Gebang Kidul yang menamakan diri ‘Bangkit’,” pungkasnya.
Penulis: Binti Masruroh
Terpopuler
1
PCNU Nganjuk Apresiasi 7 Kader Lolos Beasiswa Keagamaan PWNU Jatim
2
Paradoks Palestina: Dukungan Muslim yang Pincang
3
Tidak Menghadiri Undangan Pernikahan Sebab Tak Punya Uang, Bolehkah?
4
Resmi Dilantik, Fatayat NU Magetan Miliki Program Unggulan Mahabah
5
Peduli Lingkungan, MWCNU dan Banser di Bangkalan Bersih-bersih Pelabuhan
6
Kedung Cinet, Merasakan Eksotisme Miniatur Grand Canyon di Jombang
Terkini
Lihat Semua