Kediri, NU Online Jatim
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama PCNU Kota Kediri KH Abu Bakar Abdul Jalil membaca sebuah puisi dalam menyemarakkan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI) ke-76 pada Selasa (17/08/2021).
Sementara Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Ponorogo mengajak masyarakat memberikan penghormatan pada detik-detik proklamasi di perempatan pasar legi kota setempat.
Dari informasi yang dihimpun, sejak pagi, petugas Barisan Ansor Serbaguna (Banser) dan kader Ansor tidak lebih dari 30 orang bersiaga di perempatan pasar legi. Para petugas bersiap menghentikan kendaraan yang melaju bersama anggota Polres Ponorogo.
Selanjutnya, petugas juga menyiapkan selembar kertas dengan tulisan "Mohon Perhatian Hentikan Kendaraan dan Hormat Bersama-sama". Tepat pukul 10:14 WIB perempatan ditutup oleh petugas dari kepolisian, Banser dan kader Ansor.
Kemudian sejumlah petugas Banser yang membawa merah putih mengelilingi bundaran perempatan pasar legi. Dengan penuh khidmat, rasa tumbuh dan tangguh membawa bendera sembari berdiri tegap dan sigap.
Selanjutnya, tepat pukul 10:17 WIB lalu lintas pasar legi diberhentikan. Semua pengendara turun dari motor dan mobilnya seraya bersama memberi hormat.
Atas kegiatan tersebut, warga sangat antusias dan memberikan apresiasi yang dilakukan GP Ansor Ponorogo. "Ya bagus mas. Salut, salut kepada pemuda Banser GP Ansor. Menumbuhkan sifat kemerdekaan," ucapnya.
Sementara itu, Syamsul Ma'arif Ketua PC GP Ansor Ponorogo menyampaikan, dalam mengadakan kegiatan ini pihaknya sudah berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 dan pihak kepolisian.
"Tetap protokol kesehatan. Selanjutnya petugas yang membawa bendera 20 orang dan yang lainya membantu menyetop jalan," ujarnya.
Ketua NU baca puisi
Sementara KH Abu Bakar Abdul Jalil, Ketua PCNU Kota Kediri membuat persembahan puisi yang dirilis di akun youtube NU Kota Kediri pada Selasa (17/08/2021) pukul 07:00 WIB.
Gus Ab menyampaikan bahwa puisi yang dibacakan khusus untuk masyarakat Indonesia yang sedang merayakan kemerdekaan. Puisi itu mengangkat judul Indonesia Tangguh Indonesia Tumbuh. "Puisi khusus untuk Indonesia," ungkap Gus Ab.
Berikut teks puisi kemerdekaan yang dibacakan Gus Ab:
Hari ini kita berdiri
Di depan cermin
Memandang rupa
hingga busana
Memandang diri yang takjub
Dengan lihai kita berlenggok
Hari ini lihatlah,
Wajah-wajah kita
Keras tanpa urat malu
Bagai tembok beton
Terpancar dengan bangga
Hari ini kita berdiri
Di bumi hitam bekam
Di air biru jernih
Di udara putih bersih
Tapi taukah dikau
Bumi yang kita pijak
Adalah keringat dari para pahlawan
Mereka berjuang untuk tanah yang kita pijak
Dan untuk air yang kita minum
Hingga saat ini kita bisa terbang tanpa terkurung
Bisa berteriak tanpa bekapan
Itu semua karena jasanya
Editor: Romza
