• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Minggu, 23 Juni 2024

Kediri Raya

Kick Off 1 Abad Pondok Ploso Diawali dengan Ngaji Kitab Hikam

Kick Off 1 Abad Pondok Ploso Diawali dengan Ngaji Kitab Hikam
Ngaji Kitab Hikam. (Foto: NOJ/detik)
Ngaji Kitab Hikam. (Foto: NOJ/detik)

Kediri, NU Online Jatim

Pondok Pesantren Al-Falah Ploso, Mojo, Kediri menggelar kick off rangkaian kegiatan Haflah 1 Abad, Ahad (19/05/2024). Kick off ini ditandai dengan pengajian kitab hikam yang dipimpin langsung oleh Pengasuh Pondok Pesantren Al-Falah Ploso, KH Nurul Huda Jazuli dan diikuti ribuan santri dan alumni.

 

Ketua umum pelaksanaan peringatan Haflah 1 Abad Pondok Pesantren Al-Falah Ploso KH Muhammad Makmun Mahfud mengatakan peringatan Haflah 1 abad ini dikemas dengan banyak rangkaian kegiatan.
 

Rangkaian kegiatan akan digelar selama beberapa waktu hingga 2025 mendatang. Adapun kegiatan 1 abad ini dimulai ziarah guru-guru muassis, diskusi umum, olimpiade ilmiah, seminar, expo, dan sebagainya hingga puncak acara 1 Januari 2025.
 

"Mulai kick off pembukaan rangkaian kegiatan hari ini, hingga puncak acara pada Haflah 1 Januari 2025," kata Gus Makmun, Ahad (19/05/2024).


Gus Makmun menyampaikan dalam peringatan Haflah 1 abad Pondok Pesantren Ploso ini mengambil tema 'Melestarikan Ngaji, Meneguhkan khidmah Al-Falah untuk Bangsa'.


Ia menyebut tema itu beralasan sebagai peletakan pertama dari sosok pendiri Pondok Pesantren Al-Falah KH Ahmad Djazuli Usman yang selalu menekankan ngaji sebagai pegangan hidup sehari-hari.


"Maka peringatan ini sebagai mengingat kembali, apa yang diletakkan muassis dan diteruskan ke masyayikh dan dilanjutkan kepada kita. Maka tema yang kita ambil peringatan satu abad ini adalah apa yang beliau tancapkan, letakkan, dan contohkan ke kita semua Gus Makmum.


Dilansir dari detik.com, momentum peringatan 1 abad ini bukan sebagai euforia atau bersenang-senang semata. Namun para santri harus bisa mengenang bagaimana perjuangan KH Ahmad Djazuli Usman sebagai pendiri dengan dibantu istrinya Nyai Rodliyah Dajzuli.


Kediri Raya Terbaru