• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 20 April 2024

Tokoh

Gus Kautsar Ingatkan Orang Alim Juga Harus Populer

Gus Kautsar Ingatkan Orang Alim Juga Harus Populer
Bagi KH Muhammad Abdurrahman al-Kautsar atau Gus Kautsar, orang alim juga harus populer. (Foto: NOJ/NU Network)
Bagi KH Muhammad Abdurrahman al-Kautsar atau Gus Kautsar, orang alim juga harus populer. (Foto: NOJ/NU Network)

Surabaya, NU Online Jatim

Seiring dengan perkembangan zaman, orang alim sudah selayaknya juga terkenal. Penegasan tersebut disampaikan KH Muhammad Abdurrahman al-Kautsar atau Gus Kautsar dari Pesantren Al-Falah Ploso, Kediri.

 

Apalagi saat ini masyarakat lebih akrab mencari sumber pengetahuan agama lewat tayangan di internet. Pada saat yang sama, mereka yang memiliki popularitas tinggi juga memiliki nilai lebih karena warganet kerap menjadikannya sebagai labuhan pengetahuan.


“Jika kalian semua sebagai santri yang setiap hari acaranya ngaji, tapi tidak bisa populer karena ilmunya, atau karena merasa ilmunya tidak pantas, merasa kurang mumpuni, maka siapa yang akan mengerti tentang kebenaran, sementara hal-hal yang bersifat kebenaran itu berada di tangan kalian,” katanya dalam tayangan YouTube.

 

Pada kesempatan tersebut, Gus Kautsar juga mendorong mereka yang memiliki kapasitas juga untuk terkenal. Apalagi kepopulerannya tidak semata aksesoris, melainkan dilandasi oleh ilmu pengetahuan yang mumpuni.

 

“Jika kamu tidak bisa populer karena ngalim, maka akan ada orang-orang yang tidak begitu ngalim harus viral, terpaksa viral atau disuruh viral oleh pihak-pihak tertentu,” tegasnya.


Putra KH Nurul Huda Djazuli ini menginginkan agar semua orang di Indonesia mengetahui adanya ulama dan fuqaha (ahli fiqih), yaitu orang yang dalam mengeluarkan seluruh hukum atau fatwa selalu berlandaskan catatan-catatan yang bersifat paten dari Allah SWT dan Rasulullah SAW. Maka dari itu, sebagai seorang yang berilmu jangan ragu dan gamang dalam berdakwah menyampaikan kebenaran. Termasuk terlibat dalam keputusan penting di gedung parlemen.


“Mbah Moen Sarang pernah bercerita bahwa dulu kiai-kiai kita biasa duduk di gedung DPR RI. Artinya pengabdian yang dilakukan oleh Romo Kiai An'im Falahuddin Mahrus, misalnya, untuk duduk di Senayan adalah bukan hal yang baru,” ungkapnya.


Dengan demikian, mereka yang sudah memiliki kapasitas keilmuan agama sudah selayaknya tampil dan tidak lagi berada di balik layar.


“Dulu kiai kita sudah biasa di situ. Tidak hanya sekadar ikut memecah kebuntuan yang ada, tetapi beliau lebih diharapkan untuk menjadi payung hukum yang bersifat kebangsaan atau tata negara,” terangnya.


Gus Kautsar juga berharap agar semua perundang-undangan yang diluncurkan oleh para anggota dewan di Senayan berlandaskan hukum yang diputuskan lewat bahtsul masail baik yang dilaksanakan lintas pesantren dan Nahdlatul Ulama.


Tokoh Terbaru