• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 25 April 2024

Pendidikan

Mbalah Aswaja Unisma, Gus Kautsar Ingatkan Pentingnya Etika Bermedsos

Mbalah Aswaja Unisma, Gus Kautsar Ingatkan Pentingnya Etika Bermedsos
KH Muhammad Abdurrahman Al Kautsar atau Gus Kautsar saat kegiatan Mbalah Aswaja di Masjid Ainul Yaqin Unisma, Rabu (18/01/2023). (Foto: NOJ/ Dok. Humas Unisma)
KH Muhammad Abdurrahman Al Kautsar atau Gus Kautsar saat kegiatan Mbalah Aswaja di Masjid Ainul Yaqin Unisma, Rabu (18/01/2023). (Foto: NOJ/ Dok. Humas Unisma)

Malang, NU Online Jatim

Dewan Masyayikh Pondok Pesantren Al Falah Ploso, Kediri, KH Muhammad Abdurrahman Al Kautsar atau Gus Kautsar mengingatkan pentingnya menjaga etika dalam bermedia sosial. Penegasan disampaikan saat Mbalah Aswaja yang digelar Universitas Islam Malang (Unisma) di Masjid Ainul Yaqin, Unisma, Kota Malang, Rabu (18/01/2023).


“Bagaimanapun sampeyan harus berupaya membangun akhlak yang baik. Kita tidak boleh punya angan-angan untuk menyakiti orang lain. Ndak boleh,” kata Gus Kaustar.


Ia menyampaikan, menjaga adab dan akhlak saat memanfaatkan media sosial di era digitalisasi yang semakin berkembang sangatlah penting. Hal itu karena era saat ini untuk menyakiti orang lain tidak harus bertemu, tetapi bisa melalui media sosial.


Sampeyan-sampeyan anak-anak yang cerdas, aktif, dan potensial. Tolong kalau mau menulis apapun (di media sosial) dipikir dulu. Kamu pada akhirnya memang akan dipanggil ke hadirat Allah, tetapi hasil tulisan kamu akan abadi selamanya,” tambahnya.


Oleh karenanya, Wakil Katib Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur itu menekankan agar di media sosial hendaknya menulis suatu hal yang berdampak pada kebaikan dalam kehidupan sehari-hari.


“Kamu jangan sekali-kali menulis sesuatu kecuali hal-hal yang sekiranya membanggakan diri kita. Kalian hendaknya memperhatikan seberapa banyak orang tersentuh dan semangat melanjutkan perjuangan karena tulisan. Dan berapa banyak orang ingin menghabisi nyawanya hanya karena salah paham akan tulisan itu,” jelasnya.


Sementara Rektor Unisma, Prof Dr H Maskuri menyampaikan, kehadiran Gus Kautsar tersebut memang sudah dinanti cukup lama. Diharapkan, kehadirannya memberi pencerahan dan petunjuk (gaiden) di dalam hidup dan kehidupan, terutama dalam membangun budaya dan peradaban.


"Rasulullah SAW pernah bersabda, di dalam membangun kehidupan sendi-sendi yang pertama dibangun adalah moral. Negara kita juga dibangun atas moral. Belajar juga butuh moral, semuanya butuh moral," tuturnya.


Menurut Prof Maskuri, intelektual dan cerdas saja tidak cukup, harus ada moral yang menjadi kunci untuk kehidupan anggun dan bermartabat. Pentingnya moral itu menjadi salah satu hal yang diharapkan dari lulusan Unisma.


"Di dalam kehidupan harus ada moral, moral, dan moral. Lulusan yang diharapkan Unisma adalah intelektual yang ulama, dan ulama yang intelek. Tidak hanya cerdas dan berintelek tapi juga bermoral," pungkasnya.


Diketahui, kegiatan ini juga dihadiri Pengasuh Pondok Pesantren Salaf Al-Qur’an (PPSQ) Syadzili Malang KH Abdul Mun’im Syadzili dan lain sebagainya. Agenda ini mengusung tema ‘Aqidah Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyah dan Kearifan Lokal dalam Membangun Generasi yang Bermoral dan Bermartabat’.


Pendidikan Terbaru