Refleksi Hari Santri, Fatayat NU di Tulungagung Nobar Film Sang Kiai
Senin, 26 Oktober 2020 | 23:30 WIB

Suasana Nobar Film Sang Kiai yang diadakan Pimpinan Anak Cabang (PAC) Fatayat NU Kalidawir, Kabupaten Tuluangagung. (Foto: NOJ/ Hida).
Afif Hidayatul Mahmudah
Kontributor
Tulungagung, NU Online Jember
Suasana Hari Santri masih begitu terasa. Semaraknya pun masih dilakukan para santri di sana sini dengan menggelar berbagai acara meriah. Salah satunya nonton bersama film ‘Sang Kiai’ dan senam masal seperti yang dilakukan oleh Pimpinan Anak Cabang (PAC) Fatayat NU Kalidawir, Kabupaten Tuluangagung.
Gelar nonton bareng (nobar) ini dilakukan di Aula Gedung Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kalidawir. Acara ini diikuti oleh seluruh anggota PAC Fatayat NU Kalidawir serta anggota Fatayat dari 17 ranting.
“Nobar Film Sang Kiai merupakan salah satu media untuk refleksi peringatan Hari Santri. Di mana dengan media film diharapkan warga fatayat, khususnya Kalidawir memahami sejarah hari santri yang ditandai peristiwa resolusi jihad yang difatwakan oleh KH Hasyim Asyari selaku pendiri NU sebagai seruan jihad untuk mempertahankan NKRI,” ungkap Alik Mudrikah, Ketua PAC Fatayat NU Kalidawir, Senin (26/10/2020).
Perempuan yang sering disapa Alik ini menjelaskan, meskipun film Sang Kiai dirilis pada tahun 2017 yang lalu nyatanya banyak diantara anggota fatayat belum menyaksikannya. Melalui film Sang Kiai ini diharapkan mampu menumbuhkan semangat perjuangan anggota Fatayat dalam mengabdikan diri di bawah naungan NU.
“Melalui media film ini akan lebih mudah dicerna dan memberikan pemahaman kepada kita dalam rangka cinta negara Indonesia. Pemahaman tentang sejarah adanya resolusi jihad yang kemudian tragedi resolusi jihad dipatenkan menjadi Hari Santri oleh Presiden Jokowi lima tahun yang lalu,” jelasnya.
Baca juga: Hari Santri, PCNU Tulungagung Gelar Lomba Pujian Sebelum Shalat untuk Kader Fatayat dan IPPNU
Lebih lanjut, Alik menjelaskan seusai nobar film Sang Kiai dilanjutkan dengan senam masal dan membagikan handsanitizer kepada warga sekitar di depan gedung MWCNU setempat.
“Pembagian hand sanitizer sebagai upaya membiasakan kebiasaan di era new normal, selain memakai masker,” ungkapnya.
Uniknya lagi, sekalipun menggunakan rok tidak menghalangi kader Fatayat untuk melakukan senam massal di aula gedung MWCNU Kalidawir. Dan serangkaian acara ini pun tetap mematuhi protokol kesehatan dan memakai masker.
Editor: Romza
Terpopuler
1
Sound Horeg Diharamkan, Ini Penjelasannya
2
Pondok Besuk Pasuruan: Sound Horeg Hukumnya Haram
3
Di Balik Klaim NU: Membedakan Antara Cinta dan Catut
4
Sejarah dan Alasan Muharram sebagai Bulan Pertama Tahun Hijriyah
5
Pesantren Miftahul Huda Doho Madiun Ulang Tahun Ke-10, Kini Dirikan SMP
6
Holiday Pesantren Darun Nun, Tempat Liburan Edukatif yang Menyenangkan bagi Santri Cilik
Terkini
Lihat Semua