• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Senin, 29 April 2024

Keislaman

Anjuran Menghidupkan Malam Hari Raya

Anjuran Menghidupkan Malam Hari Raya
Tampak siswa-siswi madrasah merayakan takbir keliling (Foto:NOJ/nubatang)
Tampak siswa-siswi madrasah merayakan takbir keliling (Foto:NOJ/nubatang)

Nikmat yang telah Allah berikan kepada umat manusia sudah seharusnya disyukuri, terlebih selama bulan Ramadhan mendapat karunia kesehatan dan kemampuan menyelesaikan ibadah puasa sebulan penuh. Tentu harapan terbesar agar mereka yang menjalani puasa tergolong umat yang bertakwa.


Sebagai wujud ketakwaan setelah Ramadhan yang bisa kita lakukan adalah menghidupkan malam Idul Fitri dengan menggemakan takbir dan ibadah lainnya , Rasulullah SAW bersabda:


من قام ليلتي العيد محتسبا لم يمت قلبه يوم تموت القلوب


Artinya: Barangsiapa yang qiyam (menghidupkan) dua malam hari raya (Idul Fitri dan Idul Adha) karena Allah SWT demi mengharap Ridla-Nya, maka hatinya tidak akan mati dimana hati manusia mati, (HR. Ibn Majah. Lihat, Audlah Al Bayan, Ishom Hadziq, Halaman 50)


Hari raya merupakan hari suka cita dan bergembira sehingga terkadang terlewati begitu saja tanpa ada hal yang kurang bermanfaat dan  terselip sendau gurau yang kurang berguna. Karena itu, menurut Sayyid Ali Al-Khawash (wafat 949 H), hikmah dari menghidupkan malam hari raya adalah nur ibadah pelakunya dapat memancar sepanjang hari dan terhindar dari kelalaian akibat begitu bahagianya di hari tersebut.


Lain halnya orang yang menghabiskan malam hari raya untuk tidur semalam suntuk atau melakukan kegiatan-kegiatan yang membuat lalai dari Tuhannya, maka ia akan terjerumus dalam kelalaian di sepanjang hari. (Lihat Abdul Wahhab As-Sya’rani, Lawaqihul Anwar Al-Qudsiyyah, halaman 92).


Lalu, bagaimana caranya memperoleh keutamaan menghidupkan malam hari raya? Salah satu Ulama' Fiqih, Syaikhul Islam Imam Ibnu Hajar Al-Haitamiy (w 974 H) menyatakan :


“Dan disunnahkan menghidupkan dua malam hari raya yakni malam ‘Idul Fithri dan malam ‘Idul Adlha dengan ibadah-ibadah seperti shalat, membaca Al-Qur’an dan dzikir, berdasarkan riwayat yang”.(Lihat, Ibn Hajar Alhaitami, Al-Minhajul Qawiim, halaman 321)


Al-Qadhi Husain dari Ibn Abbas RA mengatakan, keutamaan menghidupkan malam hari raya diperoleh dengan shalat Isya’ secara berjamaah dan bertekan untuk melakukan shalat subuh di pagi harinya secara berjamaah pula. (Lihat Imam An-Nawawi, Al-Adzkar, halaman 145).


Alhasil, mari bersama-sama untuk menghidupkan malam hari raya Idul Fitri dengan berbagai ibadah, takbir, zikir, doa, membaca Al-Quran, Sholat Berjama'ah,   shalat-shalat sunah dan juga ibadah lainnya agar diberi keteguhan hati yang memancarkan cahaya dalam momen-momen terpenting dalam fase kehidupan serta mendapatkan ridha-Nya. Wallahu A'lam
 


Keislaman Terbaru