• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Selasa, 23 April 2024

Keislaman

Bolak-balik Melaksanakan Umrah, Apa Keistimewaannya?

Bolak-balik Melaksanakan Umrah, Apa Keistimewaannya?
Tampak jamaah umrah sedang berada di bandara (Foto:NOJ/BPKH)
Tampak jamaah umrah sedang berada di bandara (Foto:NOJ/BPKH)

Pasca pandemi, animo masyarakat tak terbendung lagi untuk bepergian ke berbagai daerah. Baik berupa healing, pelesir maupun silaturahim. Terlebih bagi umat Islam yang sangat rindu untuk berziarah ke Tanah Suci. Tak terhitung jumlah warga yang melakukan penerbangan menuju ke Makkah-Madinah.


Berziarah ke Tanah Suci dengan niatan melakukan serangkaian manasik selain bulan haji dikenal sebagai ibadah umrah. Dalam kitab fikhul Islam syarh Bulughul Maram didefinisikan sebagai berikut:


واصطلاحا هى الاحرام من الميقات والطواف والسعى والحلق أو التقصير


Artinya: Umrah adalah ibadah yang mencakup beberapa rangkaian berikut; niat ihram dari miqat masing-masing, tawaf, sai dan mencukur, baik ‘cukur plontos’ maupun tidak.


Meski demikian perlu diketahui bahwa melaksanakan umrah hukumnya tidak wajib sesuai hadis yang diriwayatkan Tirmidzi dari jalur Jabir bin Abdillah:


أنَّ النبيَّ صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّمَ سُئلَ عنِ العمرةِ أواجبةٌ هيَ ؟ قال : لا، وأنْ تعتمِروا هوَ أفضلُ


Artinya: Sesungguhnya Nabi Muhammad ditanya perihal hukum umrah apakah wajib?, beliau menjawab:  tidak, namun apabila melakukannya, maka sangat utama. (HR. Tirmidzi)


Lantas apa keutamaan umrah, hingga banyak umat Islam yang bolak-balik melaksanakan umrah?


Dalam salah satu hadis riwayat Tabrani dalam Mu’jam Ausat dan kitab Sahih Bukhari disebutkan:


العُمرةُ إلى العُمرةِ كفَّارةُ ما بَيْنَهما والحجُّ المبرورُ ليس له جزاءٌ إلَّا الجنَّةُ


Artinya: Melaksanakan satu umrah menuju umrah selanjutnya itu menjadi penebus dosa di antara keduanya. Sedangkan haji mabrur balasannya hanyalah surga. (HR. Tabrani, HR. Bukhari)


Dalam syarah hadis dijelaskan bahwa siapapun yang melaksanakan ibadah umrah secara berurutan, maka kedua umrahnya menjadi sebab diampuninya dosa-dosa kecil dan tidak akan dimintai pertanggungjawabannya di hari kiamat.


Seperti yang telah diketahui, umrah bisa dilaksanakan kapan pun. Bahkan dalam satu kali perjalanan umrah bisa menjalani ibadah umrah berkali-kali tanpa batasan. Misalkan masa perjalanan umrah 15 hari, maka selama 15 hari itu pula  seseorang memiliki kesempatan untuk memperbanyak ibadah umrah.


Selain keutamaan tersebut, ibadah umrah maupun haji memiliki hikmah sesuai keterangan dari kitab al-Fikr as-Sami fi Tarikh Al-Islami karya Muhammad bin Hasan Al-Arabi (1291-1376) yang menyebutkan:


 ومن حكمته الاجتماع والائتلاف والتعارف بين الأمم الإسلامية، وتفقُّد أحوال بعضهم، واقتباس العلوم والمتاجر وغير ذلك، فهو من المصالح الاجتماعية والدينية معًا


Artinya: Di antara hikmah haji (dan umrah), yakni terciptanya sebuah perkumpulan besar (dari segala penjuru dunia), lahirnya sebuah persatuan dan keakraban di antara seluruh umat Islam, juga dengan haji dan umrah sebagian umat dapat mengetahui kondisi sebagian yang lain. Selain itu, mereka berkesempatan mereguk banyak ilmu dan peluang bisnis yang terbuka lebar, dan seterusnya. Haji dan umrah menjanjikan dua kemaslahatan besar; kemaslahatan sosial dan spirital secara bersamaan.


Oleh karena itu, bersyukurlah mereka yang dikaruniai rejeki yang melimpah dan diketuk hatinya untuk melakukan ibadah umrah. Sebab tidak semua orang yang memiliki rejeki melimpah terpanggil untuk ibadah umrah.


Editor:

Keislaman Terbaru