• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Senin, 29 April 2024

Keislaman

Dalil Keharaman Puasa di Hari Tasyrik

Dalil Keharaman Puasa di Hari Tasyrik
Saat berada di hari tasyrik diharamkan berpuasa. (Foto: NOJ/NU Online Network)
Saat berada di hari tasyrik diharamkan berpuasa. (Foto: NOJ/NU Online Network)

Umat Islam saat ini hingga tiga hari ke depan memasuki hari tasyrik. Yakni tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah, yang salah satu larangan adalah berpuasa.

 

Syekh Zainuddin al-Malibari dalam kitabnya Fathul Mu’in menyebutkan keharaman puasa pada hari tasyrik.

 

تتمة: يحرم الصوم في أيام التشريق والعيدين

 

Artinya: Pelengkap: puasa pada hari tasyrik dan dua hari raya id haram. (Syekh Zainuddin al-Malibari, Fathul Mu‘in pada Hasyiyah I‘anatut Thalibin, [Daru Ihyail Kutubil Arabiyah/Isa Al-Babi Al-Halabi: tanpa tahun], juz II, halaman 273).

 

Sayyid Bakri menyebutkan secara eksplisit, hari tasyrik merujuk pada tiga hari setelah 10 Dzulhijjah. Pada hari tasyrik ini umat Islam tidak diperkenankan puasa.

 

 قوله (في أيام التشريق) وهي ثلاثة أيام بعد يوم النحر ويحرم صومها

 

Artinya: Redaksi (pada hari tasyrik), yaitu tiga hari (11, 12, 13 Dzulhijjah) setelah hari nahar (10 Dzulhijjah). (Sayyid Bakri, Hasyiyah I‘anatut Thalibin, [Daru Ihyail Kutubil Arabiyah/Isa Al-Babi Al-Halabi: tanpa tahun], II/273).

 

Pandangan ini didasarkan pada pendapat Imam as-Syafii pada qaul jadid-nya. Adapun qaul qadim Imam as-Syafii membolehkan jamaah haji tamattu yang tidak memiliki dam untuk berpuasa pada hari tasyrik di dalam hajinya. Qaul jadid Imam as-Syafi’i mendasarkan pada keumuman larangan puasa pada hadits riwayat Abu Dawud dan Muslim seperti dikutip Syekh Abu Zakariya al-Anshari dalam kitab Asnal Mathalib berikut ini.

 

قوله (وَكَذَا أَيَّامُ التَّشْرِيقِ) وَهِيَ ثَلَاثَةُ أَيَّامٍ بَعْدَ يَوْمِ الْأَضْحَى لِلنَّهْيِ عَنْ صِيَامِهَا فِي خَبَرِ أَبِي دَاوُد بِإِسْنَادٍ صَحِيحٍ وَفِي خَبَرِ مُسْلِمٍ أَنَّهَا أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ وَذِكْرِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ

 

Artinya: (Demikian juga hari tasyrik), yaitu tiga hari setelah Idhul Adha karena larangan puasa pada hadits riwayat Abu Dawud dengan sanad sahih dan pada hadits riwayat Muslim, ‘Bahwa itu semua adalah hari makan, minum, dan zikir kepada Allah SWT. (Syekh Zakariya al-Anshari, Asnal Mathalib, juz V, halaman: 314).

 

Artikel diambil dariHukum Berpuasa di Hari Tasyrik

 

Yang jelas, hari tasyrik merupakan hari makan dan minum di mana umat Islam diperkenankan untuk mengonsumsi daging kurban. Hari tasyrik merupakan hari zikir di mana umat Islam dianjurkan untuk melantunkan takbir muqayyad minimal selepas shalat wajib lima waktu. Adapun penyembelihan kurban dan takbir merupakan bentuk syiar Allah SWT yang patut dirayakan. Wallahu a’lam. ​​​​


Editor:

Keislaman Terbaru