• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Senin, 29 April 2024

Keislaman

Doa-doa saat Mendaki Gunung agar Selamat dan Tidak Tersesat

Doa-doa saat Mendaki Gunung agar Selamat dan Tidak Tersesat
Ilustrasi pendaki saat akan mendaki Gunung Semeru, Jawa Timur. (Foto: cnnindonesia.com)
Ilustrasi pendaki saat akan mendaki Gunung Semeru, Jawa Timur. (Foto: cnnindonesia.com)

Naik gunung atau mendaki gunung merupakan aktivitas yang disukai banyak orang. Hal tersebut karena dengan mendaki gunung setiap orang dapat menikmati keindahan alam semesta ciptaan Allah. Di samping itu, mendaki gunung juga merupakan kegiatan yang menantang dan memacu adrenalin.

 

Namun, sebagai aktivitas outdor mendaki gunung merupakan kegiatan yang penuh resiko. Diperlukan segala persiapan dan aturan yang harus dilaksanakan oleh para pendaki saat hendak naik gunung. Salah satunya ialah membaca doa-doa agar diberi keselamatan saat melakukan pendakian. Doa-doa di bawah ini yang dapat dibaca oleh pendaki sebelum dan saat mendaki gunung.

 

Pertama, doa ini bersumber dari riwayat sahabat Ibnu Umar, yang terdapat dalam kitab Shahih Bukhari, jilid II, karya Muhammad Ismail al-Bukhari, halaman 637. Nabi Muhammad SAW berabda:

 

لا إلهَ إلَّا اللَّه وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ المُلْك، ولَهُ الحَمْدُ، وَهُو عَلَى كلِّ شَيءٍ قَدِيرٌ، آيِبُونَ، تَائِبُونَ، عابِدُونَ، ساجِدُونَ، لِرَبِّنَا حَامِدُونَ، صدقَ اللَّه وَعْدَهُ، وَنَصَر عَبْده، وَهَزَمَ الأَحزَابَ وحْدَه

 

Lâ ilha illallhu wahdahu lâ syarîka lahu, lahul mulku wa lahul ḫamdu, wa huwa ‘ala kulli syai’in qadîr. Ayyibûna, tâ’ibûna, ‘âbidûna, sâjidûna, li rabbin ḥâmidûn, shadaqallâhu wa‘dahû, wa nashara ‘abdahû, wa hazamal ahzba wahdah.

 

Artinya: “Tidak ada Tuhan selain Allah Yang Esa tak ada sekutu baginya. Kekuasaan dan pujian hanya milikinya. Ia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Kami kembali, bertobat, beribadah, bersujud, dan memuji pada Tuhan kami. Allah memastikan janji-Nya, menolong hamba-Nya, dan membuat lari musuh-musuh-Nya dengan kekuatan-Nya sendiri.”

 

Kedua, bisa juga membaca doa ini agar mendapatkan perlindungan dari bahaya selama perjalanan. Doa ini termaktub dalam Mirqah al-Mafatih (Ali ibn Sultan Muhammad al-Qari, Mirqah al-Mafatih syarh Misykat al-Mashabih, [Lebanon; dar Kutub Ilmiah, 201] Jilid IV, halaman 353), bahwa doa ini bisa dibaca di mana saja, agar mendapatkan kesalamatan dari Allah.

 

 اللَّهُمَّ إِنِّيْ أعُوذُ بِكَ مِنَ الهَدْمِ وأعُوذُ بِكَ مِنَ التَّرَدِّي وأعُوذُ بِكَ مِنَ الغَرَقِ وَالحَرَقِ وَالهَرَمِ وَأعُوذُ بِكَ أن يَتَخَبَّطَنِي الشَّيْطانُ عِنْدَ المَوْتِ وأعُوذُ بِكَ أنْ أمُوتَ فِي سَبِيلِكَ مُدْبِراً وأعُوذُ بِكَ أن أمُوتَ لَديغاً

 

Allâhumma innî a‘ûdzubika minal hadmi wa a‘ûdzubika minat taraddî wa a‘ûdzubika minal gharaqi wal haraqi wal harami wa a‘ûdzubika an yatakhabbathanîsy syaithânu ‘indal maut wa ‘aûdzubika an amûta fî sabîlika mudbiran wa a‘ûdzubika an amûta ladîghan

 

Artinya: “Ya Allah, sungguh aku berlindung kepada-Mu dari reruntuhan (longsor), dan aku berlindung pada-Mu dari tergelincir, dan aku berlindung pada-Mu dari tenggelam (banjir), terbakar, dan tak berdaya. Dan aku berlindung pada-Mu apabila syetan menjerumuskan padaku ketika akan mati, dan aku berlindung pada-Mu apabila mati dalam keadaan berbalik arah dari jalan-Mu (murtad), dan aku berlindung pada-Mu apabila mati karena disengat.” (HR Abu Daud).

 

Ketiga, doa saat mendaki gunung yang bertujuan untuk memohon perlindungan dan keselamatan kepada Allah SWT dari segala bahaya yang mungkin terjadi selama pendakian.

 

بِسْمِ اللهِ، وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ، اَللَّهُمَّ إنِّي أَسْأَلُكَ يَا اللهُ بِعَظَمَتِكَ وَجَلَالِكَ وَكَرَمِكَ وَقُدْرَتِكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ، أَنْ تَجْعَلَ لِي سَلَامَةً فِي سَمْعِي وَبَصَرِي وَدِينِي وَأَهْلِي وَمَالِي، وَأَنْ تَتَوَفَّانِي مُسْلِمًا وَأَنْ تُدْخِلَنِي الْجَنَّةَ

 

Bismillah, wa lâ ḫaula wa lâ quwwata illâ billah. Allahumma innî as-aluka yâ Allah bi ‘adhamatika wa jalâlika wa karamika wa qudratika ‘ala kulli syai’in, an taj’al lî salâmatan fi sam‘î wa bashari wa dînî wa ahli wa mâlî, wa an tatawaffanî musliman wa an tudkhilanî al-jannata.

 

Artinya: “Dengan menyebut nama Allah, dan tiada daya dan kekuatan kecuali dengan Allah. Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu, wahai Allah, dengan keagungan-Mu, kemuliaan-Mu, kemurahan-Mu, dan kekuasaan-Mu atas segala sesuatu, agar Engkau menjadikan keselamatan bagi pendengaranku, penglihatanku, agamaku, keluargaku, dan hartaku. Dan agar Engkau wafatkan aku dalam keadaan muslim dan memasukkanku ke dalam surga.”

  

Demikian doa yang bisa dipanjatkan ketika hendak melaksanakan pendakian gunung agar selamat dalam perjalanan. Semoga bermanfaat.

 

*) Ustadz Zainuddin Lubis, Pegiat Kajian Keislaman Ciputat.


Keislaman Terbaru