• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Selasa, 30 April 2024

Keislaman

Jelang Idul Adha Dianjurkan Ziarah Kubur, Perhatikan Sejumlah Adab Berikut

Jelang Idul Adha Dianjurkan Ziarah Kubur, Perhatikan Sejumlah Adab Berikut
Menjelang Idul Adha disarankan untuk melakukan ziarah kubur dan memperhatikan sejumlah hal. (Foto: NOJ)
Menjelang Idul Adha disarankan untuk melakukan ziarah kubur dan memperhatikan sejumlah hal. (Foto: NOJ)

Salah satu rutinitas yang dilakukan umat Islam di Tanah Air saat menyambut Idul Adha adalah dengan melakukan ziarah kubur. Karenanya, banyak warga yang memanfaatkan kesempatan ini dengan menjual bunga yang digunakan saat ziarah kubur tersebut.


Ziarah merupakan anjuran dalam Islam. Sebab, dengan berziarah seseorang akan meraih banyak manfaat, yaitu (1) manfaat untuk dirinya; dan (2) manfaat untuk orang yang diziarahi.


Manfaat untuk dirinya adalah pahala yang diberikan oleh Allah dengan bacaan-bacaan yang dibaca, dan timbulnya renungan akan akhirat, sehingga bisa meningkatkan semangat takwa kepada-Nya. Sedangkan manfaat untuk orang yang diziarahi adalah mereka bisa diangkat derajatnya, diringankan siksanya, disebabkan bacaan yang dihadiahkan kepada mereka.


Sebagaimana ziarah pada umumnya, ziarah di hari raya Idul Adha dan Idul Fitri memiliki beragam etika yang harus dipenuhi oleh orang yang berziarah (az-zair). Etika tersebut harus dilakukan dengan sungguh-sungguh agar manfaat-manfaat di balik adanya ziarah berhasil didapatkan.   

 

Adab Ziarah saat Lebaran

Syekh Dr Musthafa Al-Khin, Syekh Musthafa al-Bugha, dan Syekh Ali Asy-Syarbaji dalam kitab karya mereka mengatakan bahwa terdapat aneka adab atau etika yang harus dilakukan oleh peziarah sebagai berikut:   

 

1. Mengucapkan Salam

Mengucapkan salam ketika sudah sampai pada tempat pemakaman, dengan mengucapkan:

 

   اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنِيْنَ، وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللهُ بِكُمْ لَاحِقُوْنَ

 

Assalamu’alaikum dâra qaumin mu’minina wa innâ insyaAllahu bikum lâhikuna.  

 

Artinya: Semoga keselamatan terlimpah untuk kalian penghuni kuburan kaum mukminin, dan sesungguhnya insyaallah kami akan bertemu kalian.  

 

2. Membaca Al-Quran

Setelah membaca salam, etika selanjutnya adalah membaca Al-Qur’an untuk dihadiahkan pahalanya kepada orang-orang yang sudah meninggal.


Syekh Dr Musthafa al-Khin dan yang lain dalam karyanya mengatakan:

 

 آداب زيارة القبور: إذا دخل الزائر المقبرة، ندب له أن يسلم على الموتى، وليقرأ عندهم ما تيسر من القرآن، فإن الرحمة تنزل حيث يُقرأ القرآن، ثم ليدع لهم عقب القراءة، وليهدِ مثل ثواب تلاوته لأرواحهم، فإن الدعاء مرجو الإِجابة، وإذا استجيب الدعاء استفاد الميت من ثواب القراءة

 

Artinya: Termasuk adab-adab ziarah kubur: Jika peziarah masuk ke dalam tempat pemakaman, maka disunahkan baginya untuk mengucapkan salam kepada orang-orang yang sudah meninggal (dengan lafal salam seperti yang sudah tertulis di atas). Kemudian membaca apa yang bisa dibaca dari Al-Qur’an, karena rahmat akan turun ketika dibacakan Al-Qur’an.    

 

3. Mendoakan

Selanjutnya mendoakan mereka setelah membaca Al-Qur’an, dan hendaknya menghadiahkan pahala bacaannya kepada arwah-arwah mereka, karena doa bisa diharapkan diterima oleh Allah. Dan jika diterima, maka orang yang meninggal bisa mendapatkan faidah dari pahala bacaan tersebut. (Musthafa al-Khin, dkk, Al-Fiqhul Manhaji ‘ala Mazhabil Imam As-Syafi’i, [Damaskus, Darul Qalam: 1992], juz I, halaman: 266).  


Senada dengan pendapat di atas, Kementerian Wakaf dan Urusan Keislaman dalam Al-Mausu’atul  Fiqhiyah Al-Kuwaitiyah mengatakan bahwa adab-adab bagi orang yang hendak berziarah adalah dengan mengucapkan salam terlebih dahulu, kemudian memintakan ampunan bagi mereka kepada Allah SWT. (Kementrian Wakaf dan Urusan Keislaman, Al-Mausu’atul Fiqhiyah al-Kuwaitiyah, [Kuwait: Dar As-Shafwah: 1984], juz IV, halaman: 41).  

 

Sedangkan menurut Syekh Ahmad at-Thahthawi dalam salah satu karyanya mengatakan bahwa adab ziarah kubur ada 7 macam:

 

1. Niat mengobati hati dari cinta dunia untuk kembali mengingat akhirat;


2. Bertujuan karena Allah semata;


3. Tidak lewat atau duduk di atas kuburan;


4. Mengucapkan salam kepada ahli kubur;


5. Peziarah duduk berhadapan dengan wajah orang yang meninggal (ada di barat kuburan);


6. Merenung atas orang-orang yang sudah berada dalam kubur; dan


7. Tidak membahas hal-hal dunia ketika ziarah. (Ahmad At-Thahthawi, Fathul Ghafur, [Beirut, Darul Kutub Ilmiah: tt], halaman: 77-78).  

 

Demikian penjelasan tentang adab-adab ziarah di hari raya Idul Adha maupun Idul Fitri. Semoga bermanfaat dan bisa menjadi penyebab diampuninya dosa-dosa dan dosa umat Islam yang mendahului kita semua, amin. Wallahu a’lam.  

 

Ustadz Sunnatullah, Pengajar di Pondok Pesantren Al-Hikmah Darussalam, Durjan, Kokop, Bangkalan


Editor:

Keislaman Terbaru