• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Senin, 29 April 2024

Keislaman

Kamis Petang Jelang Idul Fitri Disarankan Ziarah Kubur

Kamis Petang Jelang Idul Fitri Disarankan Ziarah Kubur
Saat Kamis petang jelang Idul Fitri disarankan untuk melakukan ziarah kubur. (Foto: NOJ/ Nu Network)
Saat Kamis petang jelang Idul Fitri disarankan untuk melakukan ziarah kubur. (Foto: NOJ/ Nu Network)

Sejumlah penjual kembang terlihat berjejer di salah satu pemakanan umum di Desa Mlaras, Sumbobito, Jombang. Mereka seakan bisa mengendus peluang usaha bahwa pada Kamis petang jelang Idul Fitri akan banyak warga yang memanfaatkan waktu untuk ziarah kubur.


Terkait budaya masyarakat yang gemar melakukan ziarah ke makam jelang Hari Raya Idul Fitri memang dianjurkan. Karena prinsipnya, ziarah ke makam orang tua, keluarga, guru dan para ulama itu dapat dilaksanakan kapan saja; mau pagi, siang, sore, malam, boleh-boleh saja; hari Senin, Selasa, atau yang lainnya; seminggu sekali, dua kali atau tiga kali, silakan. Sebab inti (hikmah) dari ziarah ialah menebalkan keimanan dengan mengingat mati.


Ziarah di bulan suci Ramadhan ataupun menjelang di hari raya, sebenarnya tidak ada perintah dan tidak ada larangan. Dan karena tidak adanya larangan, orang yang suka ziarah mengambil inisiatif alangkah indahnya jika dapat kirim doa pada hari-hari yang penuh rahmat dan ampunan (hari-hari bulan Ramadhan) dan hari yang bahagia (Idul Fitri).


Justru akan sangat bermakna bagi orang-orang yang sedang mudik ke kampung halaman, ia akan merasa tentram jika sebelum minta maaf kepada orang lain ia terlebih dahulu mengunjungi kubur orang tuanya yang (ketepatan) meninggal lebih dulu.


Pada bab tentang merawat jenazah dan problem-problemnya, Imam Suyuthi menukil dari Imam Ibnu Hajar dalan kitab Fatawi-nya yang mengatakan: Ruh seseorang berkait dengan jasad selama jasad itu masih utuh, kemudian ruh itu lepas menuju Illiyyin atau Sijjin di sisi Allah. Ruh tadi bahkan masih berkait dengan jasad meski jenazah berpindah dari satu kubur ke kubur yang lain.


Imam Harawi dalam Syarah Shahih Muslim dalam hal penjelasan mengenai hari ziarah mengatakan: Tidak ada hadits shahih yang menerangkan ketentuan hari untuk melakukan ziarah kubur dan tidak pula ada pembatasan berapa kali ziarah. Nah ada keterangan tentang keutamaan ziarah yang dilakukan pada hari Jumat.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah Rasulullah SAW bersabda:

 

 مَنْ زَارَ قَبْرَ أَبَوَيْهِ أَوْ أَحَدِهِمَا فِي كُلِّ جُمْعَةٍ مَرَّةً غَفَرَ اللهُ لَهُ وَكَانَ بَارًّا بِوَالِدَيْهِ

 

Artinya: Siapa ziarah ke makam kedua orang tuanya atau salah satunya pada setiap hari Jumat, Allah akan mengampuni dosa-dosanya dan mencatat sebagai bakti dia kepada orang tuanya. (HR Hakim).

 


Oleh sebab itu, sangat dianjurkan saat Kamis petang seperti sekarang untuk melaksanakan ibadah ziarah kubur. Apalagi tidak lama lagi akan memasuki bulan Syawal atau hari raya Idul Fitri.


Keislaman Terbaru