• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 27 Maret 2025

Keislaman

Keutamaan Shalat Witir, Penutup Ibadah Malam di Bulan Ramadhan

Keutamaan Shalat Witir, Penutup Ibadah Malam di Bulan Ramadhan
Ilustrasi shalat witir di bulan Ramadhan. (Foto: Istimewa)
Ilustrasi shalat witir di bulan Ramadhan. (Foto: Istimewa)

Bulan Ramadhan adalah waktu yang penuh berkah, setiap amal kebaikan dilipatgandakan pahalanya. Dalam suasana malam yang syahdu, di antara sunyi dan ketenangan yang menyelimuti, terselip keistimewaan ibadah yang menjadi penyempurna shalat malam, yaitu Shalat Witir.

 

Ramadhan bukan hanya bulan untuk berpuasa, tetapi juga bulan di mana ibadah malam, seperti tarawih dan tahajud, semakin digiatkan. Dalam rangkaian ibadah malam tersebut, shalat witir hadir sebagai penutup yang penuh keberkahan, sebagaimana diajarkan oleh Rasulullah SAW.

 

Bagi seorang mukmin, shalat witir bukan hanya rutinitas ibadah, tetapi juga sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui doa dan harapan. Shalat witir menjadi momen refleksi dan perenungan, mengingatkan kita bahwa malam-malam Ramadhan adalah kesempatan emas untuk meraih kedekatan spiritual dengan-Nya.

 

Keutamaan Shalat Witir dan Dalilnya

 

1. Penutup yang Sempurna untuk Ibadah Malam
Di bulan Ramadhan, shalat malam menjadi lebih utama karena adanya shalat tarawih. Shalat witir dianjurkan untuk menjadi penutup ibadah malam, sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ:

 

 اجْعَلُوا آخِرَ صَلَاتِكُمْ بِاللَّيْلِ وِتْرًا

 

Artinya: "Jadikanlah akhir shalat malam kalian adalah shalat witir." (HR. Bukhari No. 998 dan Muslim No. 751)

 

Banyak kaum muslimin yang menjadikan shalat witir sebagai penutup setelah shalat tarawih, terutama saat berjamaah di masjid. Namun, bagi mereka yang ingin melanjutkan qiyamul lail di sepertiga malam terakhir, diperbolehkan untuk menunda shalat witir hingga sebelum fajar.

 

2. Ibadah Sunnah Mu’akkadah
Shalat witir adalah sunnah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW dan tidak pernah beliau tinggalkan, baik dalam keadaan di rumah maupun saat bepergian.

 

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah SAW bersabda:

 

 أَوْتِرُوا يَا أَهْلَ الْقُرْآنِ فَإِنَّ اللَّهَ وِتْرٌ يُحِبُّ الْوِتْرَ

 

Artinya: "Wahai Ahlul Qur’an, lakukanlah shalat witir. Sesungguhnya Allah itu Maha Esa (witir) dan menyukai yang witir." (HR. Abu Dawud No. 1416, Tirmidzi No. 453)

 

Di bulan Ramadhan, umat Islam dianjurkan untuk lebih memperbanyak ibadah, termasuk shalat malam dan witir, sebagai bentuk kecintaan kepada Allah SWT.

 

3. Lebih Berharga dari Harta yang Paling Bernilai
Rasulullah SAW menggambarkan keutamaan shalat witir dengan perumpamaan yang sangat kuat:

 

 إِنَّ اللَّهَ قَدْ أَمَدَّكُمْ بِصَلَاةٍ هِيَ خَيْرٌ لَكُمْ مِنْ حُمْرِ النَّعَمِ

 

Artinya: "Sesungguhnya Allah telah menganugerahkan kalian dengan ibadah yang lebih baik dari unta merah; yaitu shalat witir, yang dilakukan antara shalat Isya hingga terbit fajar." (HR. Abu Dawud No. 1418 dan Tirmidzi No. 452)

 

Di masa Rasulullah SAW, unta merah adalah harta yang sangat berharga dan menjadi simbol kekayaan. Dengan perumpamaan ini, Rasulullah SAW menegaskan bahwa shalat witir lebih bernilai daripada harta dunia, terutama di bulan Ramadhan, saat pahala kebaikan dilipatgandakan.

 

4. Sarana Mendekatkan Diri kepada Allah
Shalat witir adalah waktu terbaik untuk memanjatkan doa dan memohon ampunan, terutama saat membaca doa qunut. Dalam bulan Ramadhan, doa di waktu malam lebih mustajab, menjadikan witir sebagai momen terbaik untuk berpasrah kepada Allah SWT.

 

Dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah SAW bersabda:

 

 إِنَّ اللَّهَ وِتْرٌ يُحِبُّ الْوِتْرَ

 

Artinya: "Sesungguhnya Allah itu Maha Esa dan menyukai yang witir." (HR. Bukhari No. 6417 dan Muslim No. 2677)

 

5. Ciri Khas Orang Beriman dan Bertakwa
Orang-orang yang rutin melaksanakan shalat witir, terutama di bulan Ramadhan, termasuk golongan hamba yang bertakwa. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:

 

 وَبِالْأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ

 

Artinya: "Dan di waktu sahur mereka memohon ampun (kepada Allah)." (QS. Az-Zariyat: 18)

 

Ayat ini mengisyaratkan bahwa malam-malam Ramadhan adalah kesempatan emas untuk istighfar dan meraih ampunan-Nya, salah satunya dengan shalat witir yang penuh keutamaan.

 

Kemudian Salah satu alasan utama untuk tidak meninggalkan shalat witir di bulan Ramadhan adalah malam Lailatul Qadar. Malam ini lebih baik dari seribu bulan, dan terjadi pada salah satu malam ganjil di sepuluh malam terakhir Ramadhan. Rasulullah SAW bersabda:

 

مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

 

Artinya: "Barang siapa yang menghidupkan Lailatul Qadar dengan keimanan dan penuh harapan akan pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari No. 1901, Muslim No. 760)

 

Di malam-malam ini, shalat witir dapat menjadi bagian dari ibadah malam yang mengantarkan kita kepada keberkahan dan ampunan Allah SWT. Jika kita membiasakan diri untuk mengerjakannya selama Ramadhan, maka kebiasaan ini bisa terus berlanjut di luar Ramadhan sebagai bagian dari ibadah harian kita.

 

Di tengah kesibukan dunia modern, shalat witir menjadi oase ketenangan bagi jiwa, memberikan waktu bagi seorang muslim untuk berdialog dengan Allah SWT dalam keheningan malam. Ramadhan adalah waktu terbaik untuk menyemai kebiasaan ini, agar setelah bulan Ramadhan berlalu, kita tetap menjadikan shalat witir sebagai penutup malam yang penuh keberkahan.

 

Dengan mengamalkan shalat witir secara rutin, seorang muslim tidak hanya memperoleh keberkahan di dunia, tetapi juga mempersiapkan bekal untuk kehidupan akhirat yang penuh rahmat dan keabadian.

 

Semoga kita semua diberi kekuatan untuk menghidupkan malam-malam Ramadhan dengan ibadah yang tulus, dan menjadikan shalat witir sebagai amalan yang tetap terjaga sepanjang tahun.

 

Penulis: Inas Hamdan Billah


Keislaman Terbaru