• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 25 April 2024

Keislaman

Menyongsong Lailatul Qadar dengan Memperbanyak Membaca Al-Qur’an

Menyongsong Lailatul Qadar dengan Memperbanyak Membaca Al-Qur’an
Lailatul qadar adalah malam paling istimewa dibandingkan seribu bulan (Foto:NOJ/sahifah al-ittihad)
Lailatul qadar adalah malam paling istimewa dibandingkan seribu bulan (Foto:NOJ/sahifah al-ittihad)

Bulan Ramadhan adalah bulan melimpahnya rahmat dan ampunan-Nya, Allah telah menurunkan Al-Quran kepada Rasulullah Saw sebagai mukjizat. Umat Islam di penjuru dunia mengenalnya dengan sebutan malam Nuzulul Quran. Dalam surat Al-Dukhan disebutkan:


إِنَّا أَنْزَلْنٰهُ فِى لَيْلَةٍ مُّبَـٰرَكَةٍ


Artinya: Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (al-Qur’an) pada malam yang penuh barakah. (Ad-Dukhan : 3)


Dalam tafsir Tabari, maksud malam penuh barakah adalah lailatul qadar. Malam yang merupakan kado istimewa bagi umat nabi yang nilainya tak tertandingi. Hal ini ditegaskan pula dalam surat Al-Qadr:


إِنَّا أَنْزَلْنَـٰهُ فِى لَيْلَةِ ٱلْقَدْرِ


Artinya: Sesungguhnya Kami (Allah) telah menurunkannya (al-Qur’an) pada saat Lailatul Qadar.


Mengenai ketetapan malam itu, banyak ulama berpendapat, sebagaimana yang diriwayatkan dalam kitab Imam Bukhari, Muslim, Abu Daud, Tirmidzi, Nasa'i, dan Muwaththa, bahwa malam Lailatul Qadar jatuh di antara tanggal 21, 23, 25, 27, dan 29.


Oleh karena itu, persoalan lailatul qadar menurut pendapat para ulama cenderung mengarah pada tanggal ganjil dari 10 malam terakhir di bulan Ramadhan. Dalam salah satu hadis disebutkan:


وعن عائشة رضي الله عنها، قالت: كَانَ رَسُولُ الله صلى الله عليه وسلم - يُجَاوِر في العَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ، وَيَقُولُ: تَحَرَّوا لَيْلَةَ القَدْرِ في العَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ


Artinya: Dari Aisyah r.a bahwa Rasulullah Saw bersabda, carilah Lailatul Qadar itu dalam malam sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan. (Muttafaq 'alaih)


Pada intinya malam itu merupakan malam agung yang dirahasiakan Allah. Sebuah malam yang mengandung hikmah ilahiyah, malaikat turun ke bumi dan mendoakan kesejahteraan sampai  terbitnya fajar. Tentu dalam rangka menyambut malam yang lebih baik dari seribu bulan, umat Islam harus mempersiapkannya dengan niat yang baik, memperbanyak amal, ibadah, taqarrub kepada Allah pada tiap-tiap malam Ramadhan.


لَيَلَةُ ٱلْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ. تَنَزَّلُ ٱلْمَلَـٰئِكَةُ وَٱلرُّوحُ بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ. سَلَـٰمٌ هِىَ حَتَّىٰ مَطْلَعِ ٱلْفَجْرِ


Artinya: Lailatul Qadar itu lebih utama daripada seribu malam, saat itu para malaikat dan Jibril turun dengan seizin Allah untuk melimpahkan Rahmat dan kesejahteraan. Maka sejahteralah malam (lailatul qadar) itu hingga fajar menyingsing. (Al-Qadar : 3-5)


Dengan demikian, lailatul qadar adalah malam mulia yang juga diturunkannya Al-Quran. Ini memberikan penegasan bahwa lailatul qadar selain secara keberadaannya sebagai malam istimewa, juga malam diturunkannya Al-Qur’an (nuzulul Quran).


Mengingat Al-Quran adalah kitab suci yang agung, umat Islam sebaiknya pada malam ganjil memperbanyak tadarus, membaca, mempelajari, dan isi kandungannya serta berpegang teguh pada Al-Quran agar selamat di dunia dan akhirat. Karena Al-Quran adalah hidayah bagi manusia.


Keislaman Terbaru