Pendidikan

Rektor Unisda: Hadirnya Trans Jatim di Lamongan Permudah Mobilitas Masyarakat

Rabu, 23 Juli 2025 | 14:00 WIB

Rektor Unisda: Hadirnya Trans Jatim di Lamongan Permudah Mobilitas Masyarakat

Rektor Unisda Lamongan, Muhammad Hafidh Nashrullah. (Foto: NOJ/Humas)

Lamongan, NU Online Jatim

Rencana pembukaan Koridor VII Bus Trans Jatim rute Lamongan-Sukodadi-Paciran disambut baik sejumlah pihak, termasuk kampus Universitas Islam Darul ‘Ulum (Unisda) Lamongan.


Rektor Unisda Lamongan, Muhammad Hafidh Nashrullah mengatakan, hadirnya Trans Jatim akan mempermudah mobilitas masyarakat utamanya pelajar dan mahasiswa. Mengingat, rute Koridor VII merupakan jalur penghubung utama dari wilayah utara ke wilayah tengah Lamongan, di tambah sepanjang rute melewati kampus, pondok pesantren, serta sekolah.


“Rute ini akan sangat membantu siswa dan mahasiswa dalam mobilitas sehari-hari,” ujarnya, Selasa (15/07/2025).


Menurutnya, kabar pembukaan koridor ini seolah menjawab kegelisahan yang sempat dituangkan dalam sebuah karya ilmiah, naskah akademik Fakultas Tekhnik Unisda empat bulan lalu.


Pihaknya menyebut, naskah yang membahas Urgensi Pemulihan Akses Transportasi Publik ini memaparkan riset bahwa warga membutuhkan moda transportasi umum yang memadai untuk menjangkau lokasi strategis.


“Harapannya rute yang direncanakan tidak hanya dimulai dari Terminal Lamongan hingga Terminal Paciran. Namun juga diharapkan melintasi lokasi-lokasi strategis seperti Pasar Sidoharjo, Perumahan Made Great, kawasan Sugio, pertigaan Plembon, Sukodadi, pertigaan Petiyen, dan sebelum berakhir di Paciran,” terangnya.


Ia menjelaskan, jalur ini bukan sekadar solusi transportasi, tetapi juga akan berdampak positif terhadap penurunan beban bus umum di Jalur Pantura, sehingga distribusi laju ekonomi dan pembangunan dapat merata hingga wilayah tengah Lamongan.


Selain peningkatan konektivitas, pengembangan di jalur tengah Lamongan diprediksi menimbulkan efek multiplier, berupa peningkatan aktivitas ekonomi lokal, tumbuhnya Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), dan pemerataan infrastruktur di kawasan yang selama ini kurang berkembang.


Diketahui, Dinas Perhubungan Lamongan mulai melakukan pemetaan titik halte strategis sesuai usulan akademisi dan pemangku kepentingan, antara lain mencakup penempatan halte di titik lembaga pendidikan, dan pusat industri.