Pendidikan

Dukung Ketahanan Pangan, Magister Peternakan Unisma Rekrutmen 1.000 Inseminator

Senin, 21 Juli 2025 | 13:00 WIB

Dukung Ketahanan Pangan, Magister Peternakan Unisma Rekrutmen 1.000 Inseminator

Penandatanganan Kerja Sama (PKS) di antaranya KPS Magister Peternakan dengan My Desa Institut, Direktur Pascasarjana dengan Ipindo, serta Magister Peternakan dengan Ipindo. (Foto: NOJ/TimesIndonesia.co.id)

Malang, NU Online Jatim

Magister Peternakan Universitas Islam Malang (Unisma) bersama My Desa Institute menyelenggarakan Semiloka dan Short Course serta Open Recruitment 1000 inseminator untuk mendukung ketahan pangan di sektor peternakan. Acara yang diselenggarakan di gedung Ali bin Abi Tholib lantai 7 hall Abdurrahman Wahid Unisma ini dihadiri 178 peserta hadir secara luring dan daring, Sabtu (12/07/2025).


Rektor Unisma, Prof. Drs. H. Junaidi, M.Pd., Ph.D menyampaikan misi Unisma dan kaitannya dengan mendukung pengembangan saintek, terutama bidang peternakan.


Semiloka ini terdiri dari 3 agenda utama. Pertama, diskusi dan pemaparan para pakar yang dipandu langsung oleh Chairman My Desa Institute, Ir. Tony Setiawan dengan 4 narasumber, yaitu: Prof. Dr. Drs. Hadi Supratikta, MM., Prof. Dr. Ir. Mudawamah, M.Si., ASEAN Eng., drh. Ahmad Budi Purnawan, M.Si., dan Susilo S.Pt, M. Pt. Kedua, Demonstrasi inseminasi yang dilakukan di lapangan Voli Unisma.


Narasumber pertama merupakan Peneliti Ahli Utama di Bidang Iptek & Inovasi dan Ketua Harian Ikatan Peneliti dan Inovasi Pemerintahan Indonesia (Ipindo). Ipindo ini semacam organisasi profesi (orprof) peneliti yang berkecimpung di lembaga negara.


“Kami merupakan satu-satunya organisasi profesi peneliti plat merah,” tegas Prof. Hadi.


Dalam paparan yang berjudul dukungan orprof dan network dalam mewujudkan inseminator muda mendukung pangan dan ketahanan ekonomi, prof hadi menjelaskan bahwa orpof dengan pemerintah memiliki peran dalam pendidikan dan pelatihan vokasional sehingga tercipta efisiensi ekonomi.


Prof Mudawamah, selaku guru besar bidang pemuliaan ternak menyoroti pada manajemen breeding sapi. Menurutnya, idealnya sapi dapat beranak tiap tahun. “Saya berharap teknologi breeding kedepannya dapat meningkatkan peluang perkawinan per kebuntingan <2.00. Itu artinya, setiap sapi maksimal 2 kali kawin sudah pasti bunting,” jelasnya.


Narasumber terakhir, Susilo S.Pt, M. Pt., selaku ketua umum Pervetindo menyampaikan bahwa inseminator ialah bagian dari profesi yang dijelaskan dalam KKNI, sehingga profesi ini hanya dilakukan oleh oleh orang yang kompeten.


Agenda ketiga juga paralelkan dengan Penandatanganan Kerja Sama (PKS) di antaranya: 1) KPS Magister Peternakan dengan My Desa Institut, 2) Direktur Pascasarjana dengan Ipindo, serta 3) Magister Peternakan dengan Ipindo.