• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Selasa, 19 Maret 2024

Keislaman

Panduan Tidur yang Disarankan dalam Islam

Panduan Tidur yang Disarankan dalam Islam
Bila umat Islam hendak tidur, disarankan mengikuti panduan yang telah diajarkan Rasulullah SAW. (Foto: NOJ/DRm)
Bila umat Islam hendak tidur, disarankan mengikuti panduan yang telah diajarkan Rasulullah SAW. (Foto: NOJ/DRm)

Setelah menjalankan kegiatan sejak pagi, tubuh juga butuh istirahat. Dan istirahat terbaik adalah tidur karena hampir seluruh organ tubuh jeda sejenak setelah digunakan untuk beragam aktivitas. Nah, bagaimana panduan tidur yang disarankan dalam Islam? 


Tidur adalah istirahat alami. Hal ini sesuai dengan firman Allah subhânahu wata‘âlâ di dalam Al-Qur’an surah An-Naba’, ayat 9: Waja’alnâ naumakum subâtâ (Dan Kami menjadikan tidurmu untuk istirahat).


Dengan tidur secara teratur setiap hari, seseorang akan lebih terjaga kesehatannya. Orang yang tak pernah tidur dalam jangka waktu lama, tentu akan jatuh sakit.    


Sedemikian penting aktivitas tidur bagi manusia, maka Imam al-Ghazali memberikan nasihatnya tentang adab tidur sebagaimana termaktub dalam risalahnya berjudul Al-Adab fid Din dalam Majmu'ah Rasail al-Imam al-Ghazali (Kairo, Al-Maktabah At-Taufiqiyyah, halaman: 434) sebagai berikut: 


آداب النوم: يتطهر قبل النوم، و ينام على يمينه، ويذكرالله عز وجل حتى يأخذه النوم، ويدعو إذا استيقظ، ويحمد الله تعالى


Artinya: Adab tidur yakni: Bersuci sebelum tidur, tidur di atas sisi kanan, berdzikir kepada Allah ‘Azza Wajalla hingga tidur, berdoa ketika bangun dan memuji Allah Ta‘âlâ.    


Dari kutipan di atas dapat diuraikan keempat adab tidur sebagai berikut:    


1. Bersuci sebelum Tidur 
Siapa pun yang hendak tidur sebaiknya memastikan diri bahwa anggota badannya telah bersih baik dari kotoran-kotoran seperti tanah atau lumpur, sisa makanan dan sebagainya. Hal ini sangat baik apabila dilakukan dengan cara berwudhu sekaligus untuk bersuci dari hadats kecil. Selain itu, dengan berwudhu seseorang bisa tidur dengan kualitas lebih baik, seperti tidak merasa gatal-gatal pada anggota badan dan terhindar dari mimpi buruk sehingga bisa istirahat dengan sempurna.    


2. Tidur di Atas Sisi Kanan 
Maksudnya adalah sebaiknya seseorang berbaring cenderung miring ke kanan. Hal ini juga sesuai dengan anjuran para dokter supaya tidur miring sehingga gravitasi bisa terjaga untuk menjaga isi perut. 


Posisi miring menghadap ke kanan bisa melindungi jantung dari tertindih atau tertekan organ lainnya, dan juga akan  membantu mengistirahatkan otak kiri setelah seharian berpikir keras. 
Namun bagi yang memiliki gangguan asam lambung yang parah posisi miring ke kiri dimungkinkan lebih baik.    


3. Berdzikir kepada Allah SWT hingga Tidur 
Dzikir merupakan obat penenang hati atau suasana batin sebagaimana firman Allah Subhânahu Wa Ta‘âlâ di dalam Al-Quran, surat Ar-Ra’du, ayat 28: Alâ bidzikrillâhi tathmainnul qulûb. (Hanya dengan mengingati Allah, hati menjadi tentram).  


Untuk itu, siapa pun sebaiknya berdzikir  kepada Allah SWT hingga ia tidur. Bacaan dzikir bisa berupa ayat kursi, surat Al-Ikhlas, surat Al-Falaq, surah An-Nas dan surat Al-Mulk (Lihat: Bidâyatul Hidâyah karya Imam al-Ghazali, dalam Majmû'ah Rasâil al-Imam al-Ghazali (Kairo, Al-Maktabah At-Taufiqiyyah, halaman: 406). 


Jika tidurnya berlanjut dan  tak pernah bangun karena ternyata  meninggal dunia, maka insya Allah ia tergolong husnul khatimah.  


Adapun contoh doa pendek yang umum dibaca sebelum tidur di kalangan awam dengan menukil dari hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan Muslim (Shahih Muslim, 6887) adalah sebagai berikut: 


   اَللّهُمَّ! بِاسْمِكَ أَحْيَا وَبِاسْمِكَ أَمُوْتُ


Allâhumma! Bismika ahyâ wa bismika amût.    


Artinya: Ya Allah! Dengan Nama-Mu, aku hidup  dan dengan nama-Mu pula aku mati.    


Adapun contoh doa agak panjang yang dinukil sebagian dari doa panjang sebagaimana direkomendasikan oleh Imam al-Ghazali dalam risalahnya berjudul Bidâyatul Hidâyah sebagaimana telah disebutkan di atas adalah sebagai berikut: 


   بِاسْمِكَ رَبِّى وَضَعْتُ جَنْبِى وَبِاسْمِكَ اَرْفَعُهُ فَاغْفِرْلِى ذَنْبِى اللّهُمَّ قِنِى عَذَابَكَ يَوْمَ تَبْعَثُ عِبَادَكَ اَللّهُمَّ بِاسْمِكَ اَحْيَا وَأَمُوْتُ أَعُوْذُبِكَ اَللّهُمَّ مِنْ شَرِّ كُلِّ ذِى شَرٍّ وَمِنْ شَرِّ كُلِّ دَابَّةٍ اَنْتَ آخِذٌ بِنَاصِيَتِهَا اِنَّ رَبِّى عَلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيْمٍ


Bismika rabbî wadha’tu janbî wabismika arfa’uhu faghfirlî dzanbî. Allahuma qinî ‘adzâbaka  yauma tab’atsu ‘ibâdaka. Allâhumma bismika ahyâ wa amût, Allâhumma innî a‘udzubika min-syarri kulli dzî syarrin. Wa min syarri kulli dâbbatin anta âkhidzun binâshiyatihâ, inna rabbî ’alâ shirâthin mustaqîm.   


Artinya: Dengan nama-Mu wahai Tuhanku, aku letakkan rusukku dan dengan nama-Mu pula aku angkat tulang itu serta ampunilah dosa-dosaku. Ya Allah semoga Engkau menjagaku dari adzab-Mu pada hari di mana Engkau membangkitkan hamba-hamba-Mu.  Ya Allah, dengan nama-Mu aku hidup dan mati. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung pada-Mu dari keburukan segala sesuatu yang memiliki keburukan serta dari kejahatan setiap yang melata. Engkaulah yang menggenggam ubun-ubunnya. Sesungguhnya Tuhanku berada di jalan yang lurus.   


4. Berdoa ketika Bangun
Begitu kita bangun tidur, hal pertama yang kita lakukan adalah berdoa. Dalam posisi duduk tenang sambil memulihkan kesadaran dan keseimbangan badan, kita dapat mengucapkan doa bangun tidur yang diawali dengan bacaan hamdalah untuk memuji Allah SWT. 


Doa itu sebagaimana dinukil dari hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan Bukhari (Sahih Bukhari, 6314) adalah   sebagai berikut: 


    اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِى أَحْيَانَا بَعْدَمَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُورُ


Alhamdulillâhil ladzî ahyânâ ba’da mâ amâtanâ wa iliahin nusyûr.    


Artinya: Segala puji bagi Allah yang menghidupkan kami kembali setelah mematikan kami dan kepada Allah kami akan dibangkitkan.   

  

Keempat adab tersebut hendaknya dapat dilakukan secara utuh setiap kali akan tidur dan ketika bangun. Jika hari diawali dengan hal-hal positif, maka hal-hal positif lainnya akan mengikuti sepanjang hari itu hingga saatnya tidur kembali. Demikianlah Imam al-Ghazali memberikan nasihatnya untuk dapat kita amalkan dengan sebaik-baiknya.


Keislaman Terbaru