• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 2 Mei 2024

Khutbah

Khutbah Jumat Pilihan: Mari Bersama Menjaga Lingkungan Sekitar

Khutbah Jumat Pilihan: Mari Bersama Menjaga Lingkungan Sekitar
Santri harus memastikan lingkungan sekitar terjaga dengan baik. (Foto: NOJ/bata-bata.net)
Santri harus memastikan lingkungan sekitar terjaga dengan baik. (Foto: NOJ/bata-bata.net)

Menjaga lingkungan sekitar adalah salah satu perwujudan dari menjalankan perintah agama. Karena keseimbangan alam dan lingkungan juga mendesak untuk mendapatkan perhatian setelah penghambaan kepada Allah SWT telah ditunaikan.

Kondisi lingkungan harus mendapatkan perhatian karena manusia tinggal di kawasan tersebut dan telah didaulat sebagai khalifah Allah SWT di muka bumi. Karenanya, tidak ada pilihan dan menjadi keharusan untuk terus menjaga diri dan lingkungan.

Teks khutbah ini juga bisa menjadi bahan kajian agama singkat, tidak semata untuk mimbar Jumat. Besar harapan akan menambah wawasan dan kesadaran bersama akan pentingnya menjaga lingkungan sekitar. (Redaksi)

 

Khutbah I

 

   الحَمْدُ للهِ الْمَلِكِ الدَّيَّانِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ سَيِّدِ وَلَدِ عَدْنَانَ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَتَابِعِيْهِ عَلَى مَرِّ الزَّمَانِ


وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ الْمُنَـزَّهُ عَنِ الْجِسْمِيَّةِ وَالْجِهَةِ وَالزَّمَانِ وَالْمَكَانِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ كَانَ خُلُقُهُ الْقُرْآنَ


أَمَّا بَعْدُ، عِبَادَ الرَّحْمٰنِ، فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ المَنَّانِ، الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ: ظَهَرَ الْفَسَادُ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ اَيْدِى النَّاسِ لِيُذِيْقَهُمْ بَعْضَ الَّذِيْ عَمِلُوْا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ

 

Jamaah Jumat Rahimakumullah

Tidak bosan-bosannya khatib mengingatkan diri sendiri dan jamaah Jumat yang berbahagia untuk selalu berupaya meningkatkan kualitas takwallah. Yakni dengan menjalankan perintah dan menjauhi yang dilarang. Percayalah bahwa dengan terus menjaga dan meningkatkan takwallah, maka aneka solusi hidup akan kita dapat temukan di tengah persaingan dan tantangan yang tidak ringan.


Hadirin yang Berbahagia

Seperti diketahui bahwa kita adalah makhluk yang telah dikaruniai berbagai macam kenikmatan, karenanya marilah terus menguatkan rasa syukur kepada Allah SWT. Kita harus terus mengingat berbagai nikmat yang tidak bisa kita hitung satu-persatu, anugerah-Nya kepada kita di antaranya adalah nikmat kesehatan sehingga bisa menjalankan ibadah sebagai tugas utama hidup di muka bumi ini.


Kesehatan jiwa dan raga ini harus terus kita jaga dengan berbagai macam usaha, karena  kita akan merasakan pentingnya kesehatan ketika sakit dan penyakit sudah menyerang badan. Di antara usaha menjaga kesehatan diri adalah dengan menerapkan pola hidup sehat dan menjaga lingkungan sekitar. Pola hidup sehat dapat dilakukan dengan senantiasa mengetahui kondisi kesehatan tubuh dan melakukan deteksi dini kemungkinan penyakit yang diderita. Kita mestinya lebih tahu dan paham tentang kondisi tubuh sendiri serta hal-hal apa yang sebaiknya dilakukan dan hindari, agar kesehatan tetap terjaga.


Kemudian, berolahraga juga menjadi bagian penting dari menjaga kesehatan dengan memilih aktivitas yang menyenangkan dan tentunya menyehatkan. Pola dan jenis makanan yang dikonsumsi juga akan berpengaruh kepada kesehatan sehingga sebaiknya kita mengontrol asupan makanan yang kita konsumsi setiap hari. Asupan makanan dan minuman pun tidak boleh berlebihan sebagaimana ditegaskan dalam Al-Quran surat Al-A’raf: 31:

 

يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ خُذُوْا زِيْنَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَّكُلُوْا وَاشْرَبُوْا وَلَا تُسْرِفُوْاۚ اِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِيْنَ 

 

Artinya: Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.


Di antara upaya lain untuk senantiasa menjaga kesehatan tubuh adalah dengan menjaga keseimbangan kehidupan diri dan sosial, menghentikan kebiasaan buruk yang dapat menimbulkan penyakit, dan mencukupi waktu istirahat. Dengan ikhtiar ini mudah-mudahan nikmat kesehatan tubuh akan senantiasa menaungi kita sehingga dapat menjalankan aktivitas kehidupan dengan baik dalam rangka beribadah kepada Allah SWT.


Hadirin Rahimakumullah

Selain menjaga kesehatan diri, kita juga tidak boleh lupa untuk menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan. Akan sulit terwujud kesehatan diri ketika lingkungan di sekitar tidak mendukung. Jika tidak menjaga keseimbangan alam dan dan tidak ramah kepada lingkungan, maka sebenarnya kita juga sedang tidak berlaku ramah dengan ayat-ayat Allah. Kita perlu menyadari bahwa lingkungan dan alam sekitar adalah merupakan ayat kauniyah yakni tanda-tanda kebesaran Allah, selain yang terdapat dalam Al-Quran. Ayat-ayat kauniyah ini harus diperlakukan dengan ramah seperti halnya sikap kita memuliakan ayat qauliyah, yakni ayat-ayat berupa firman Allah SWT yang bisa dibaca dalam kitab suci Al-Qur'an. Kita perlu memperhatikan firman Allah dalam  surat Ar-Rum ayat 41 berikut ini: 


 ظَهَرَ الْفَسَادُ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ اَيْدِى النَّاسِ لِيُذِيْقَهُمْ بَعْضَ الَّذِيْ عَمِلُوْا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ

 

Artinya : Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).


Tafsir Al-Qur’an Kementerian Agama RI menyebutkan bahwa dalam ayat ini diterangkan telah terjadi al-fasad di daratan dan lautan. Al-Fasad adalah segala bentuk pelanggaran atas sistem atau hukum yang dibuat Allah, yang diartikan dengan "perusakan". Perusakan ini bisa berupa pencemaran alam sehingga tidak layak lagi didiami, atau bahkan penghancuran alam sehingga tidak bisa lagi dimanfaatkan. Perusakan ini sendiri terjadi akibat perilaku manusia, misalnya eksploitasi alam yang berlebihan, peperangan, dan dampak kemajuan teknologi yang dilakukan manusia. 


Jamaah yang Dirahmati Allah SWT

Perilaku ini tidak mungkin dilakukan orang yang beriman dengan keimanan yang sesungguhnya karena orang beriman tahu bahwa semua perbuatannya akan dipertanggungjawabkan nanti di depan Allah SWT. Sehingga bisa dikatakan bahwa tolok ukur kesalihan seseorang bisa terlihat salah satunya dari kesalihan lingkungan yang terwujud dalam komitmen menjaga lingkungan agar tetap seimbang dan memberi kemaslahatan bagi kehidupan.


Sebagai khalifah di muka bumi ini, kita harus mengikuti dan mematuhi semua hukum Allah, termasuk tidak melakukan kerusakan terhadap sumber daya alam yang ada. Kita juga harus bertanggung jawab terhadap keberlanjutan kehidupan di bumi ini karena diciptakan dan ditundukkan oleh Allah SWT sebagai tempat kediaman manusia dan tentu kita tidak boleh memperlakukannya semau sendiri. 

  

Perlu diketahui, dalam Al-Qur’an, Allah SWT menyebut kata bumi sebanyak 453 kali, lebih banyak daripada menyebut kata langit atau surga yakni sebanyak 320 kali. Hal ini memberi kesan kuat tentang kebaikan dan kesucian bumi sehingga debu saja dapat menggantikan air dalam bersuci. Ada semacam kesakralan dan kesucian dari bumi, sehingga merupakan tempat yang baik untuk menyembah Allah, baik dalam bentuk formal maupun dalam perikehidupan kita sehari-hari. Rasulullah SAW bersabda: 


  وَجُعِلَتْ لِي الْأَرْضُ مَسْجِدًا وَطَهُورًا

 

Artinya: Bumi diciptakan untukku sebagai masjid dan sebagai alat untuk bersuci. (Riwayat Abu Dawud dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah) 


Jamaah Jumat yang Berbahagia

Melalui penjelasan ini, mari kita terus menguatkan komitmen untuk melakukan revolusi cinta terhadap lingkungan baik pada level individu maupun kelompok sebagai perwujudan kesalihan dan ibadah kita baik dalam dimensi horizontal kepada sesama maupun vertikal kepada Allah SWT. Semua ini bisa kita mulai dari diri kita sendiri dan dimulai dari hal-hal kecil seperti membuang sampah pada tempatnya serta menjaga kebersihan sanitasi lingkungan. Mari perkuat kesalihan diri dengan mewujudkan kesalihan lingkungan.

 

  أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

 

Khutbah II

 

 اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا


أَشْهَدُ أَنْ لَّا إلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ


أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ


اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ


عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ


 


Editor:

Khutbah Terbaru