• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Madura

Gelar Syaikhona Kholil sebagai Pahlawan Nasional Segera Diproses di Pusat

Gelar Syaikhona Kholil sebagai Pahlawan Nasional Segera Diproses di Pusat
Syaikhona Kholil Bangkalan, Madura. (Foto : Istimewa).
Syaikhona Kholil Bangkalan, Madura. (Foto : Istimewa).

Bangkalan, NU Online Jatim

KH Muhammad Kholil atau lebih dikenal Syaikhona Kholil Bangkalan sebenarnya diyakini tidak butuh gelar pahlawan nasional untuk dirinya. Namun, sebagai salah satu bentuk penghormatan dari keluarga dan masyarakat, akhirnya pengajuan gelar pahlawan nasional untuk Syaikhona Kholil diajukan. Selain itu, pengajuan gelar pahlawan ini juga untuk mengingatkan pemerintah akan kiprah Syaikhona Kholil untuk tanah air.

 

Sumbangsih Syaikhona Kholil sebagai gurunya para pahlawan nasional tidak perlu diperdebatkan. Hanya tinggal melengkapi persyaratan normatif yang ditetapkan dewan gelar.

 

Hingga kini, progres pengajuan Syaikhonan Kholil sebagai pahlawan nasional ternyata sudah sudah disetujui oleh Gubernur Jawa Timru, Khofifah Indar Parawansa.

 

R Nasih Aschal, salah satu cicit Syaikhona Kholil Bangkalan mengaku bersyukur karena tahap pengajuan gelar pahlawan nasional untuk Mbah Kholil sudah disetujui serta didukung Pemprov Jatim.

 

“Alhamdulillah melalui surat Dinsos Kabupaten Bangkalan sudah dijawab Gubernur bahwa Provinsi Jatim mendukung usulan gelar pahlawan,” ujar Ra Nasih yang juga anggota Komisi C DPRD Jatim, sebagaimana dilansir Sabdanews.com, Selasa (8/9/2020).

 

Tahap selanjutnya, Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Kepahlawanan (TP2GK) bersama dengan Pemerintah Kabupaten Bangkalan akan segera melengkapi berkas untuk proses pengajuan ke pemerintah pusat.

 

Targetnya, pada tahun 2020 mendatang semua proses pengusulan sudah tuntas serta disetujui pemerintah pusat. “Kami targetkan usulan ini bisa masuk tahun ini dan tahun depan November (Hari Pahlawan) bisa diterima,” ungkap Ra Nasih.

 

Adapun TP2GK bersama Pemerintah Kabupaten Bangkalan serta pihak keluarga dan keturunan Syaikhona Kholil akan mengupayakan berkas dan data yang dihimpun ditargetkan harus rampung sebelum bulan November 2021. “Karena setiap bulan November kita memperingati hari pahlawan, kalau tahun ini sudah tidak memungkinkan,” jelasnya.

 

Menurut Ra Nasih, nama besar Syaikhona Kholil sebenarnya sudah diakui di masyarakat terutama kalangan santri dan nahdliyin. Termasuk kiprah Syaikhonan Kholil saat menggerakkan santrinya, KH Hasyim Asy’ari Jombang (pendiri NU) untuk melawan penjajah.  

 

“Sejarah perjuangan Syaikhona Cholil terekam begitu kuat, ketika perjuangan santri-santri beliau mendapatkan gelar pahlawan dan berjasa memperjuangkan kemerdekaan Indonesia,” ungkap Ra Nasih.

 

Adapaun Syaikhona Kholil sebagaimana diketahui termasuk salah satu gurunya para Kiai se Jawa dan Madura bahkan seluruh Indonesia. Adapan diantara murid-muridnya yang pernah berguru adalah, KH. Hasyim Asy’ari pendiri Jam’iyah Nahdlatul Ulama (organisasi terbesar di Indonesia), Kiai Abdul Wahab Hasbullah (Jombang), Kiai Bisri Syansuri (Jombang), Kiai Abdul Manaf (Lirboyo-Kediri), Kiai Maksum (Lasem), Kiai Munawir (Krapyak-Yogyakarta), Kiai Bisri Mustofa (Rembang Jateng), Kiai Nawawi (Sidogiri), Kiai Ahmad Shiddiq (Jember), Kiai As’ad Syamsul Arifin (Situbondo), Kiai Abdul Majjid (Bata-Bata Pamekasan), Kiai Toha (Bata-Bata Pamekasan), Kiai Abi Sujak (Astatinggi Kebun Agung, Sumenep), Kiai Usymuni (Pandian Sumenep), Kiai Muhammad Hasan (Genggong Probolinggo), Kiai Zaini Mun’im (Paiton Probolinggo), Kiai Khozin (Buduran Sidoarjo).

 

Bahkan Ir. Soekarno Presiden RI pertama, menurut penuturan Kiai Asa’ad Samsul Arifin, Bung Karno meski tidak resmi sebagai murid Kiai Kholil, namun ketika sowan ke Bangkalan, Kiai Kholil memegang kepala Bung Karno dan meniup ubun-ubunya (Buku : KH. M. Kholil Bangkalan Biografi Singkat 1835-1925 hal.51-53).

 

 

Editor : Romza
 

 


Editor:

Madura Terbaru