• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Madura

LKKNU Sumenep Bekali Nahdliyin soal Pendidikan Seks Dini

LKKNU Sumenep Bekali Nahdliyin soal Pendidikan Seks Dini
Flyer webinar parenting 'Pendidikan Seks Dini' LKKNU Sumenep. (Foto: NOJ)
Flyer webinar parenting 'Pendidikan Seks Dini' LKKNU Sumenep. (Foto: NOJ)

Sumenep, NU Online Jatim

Kasus-kasus kekerasan seksual belakangan seolah makin kerap muncul dan ramai diangkat di berbagai pemberitaan. Terbaru, kasus kekerasan seksual yang terjadi terjadi di sebuah lembaga pendidikan dengan korban belasan santri. Untuk itu, Pengurus Cabang (PC) Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama (LKKNU) Sumenep menggelar webinar bertajuk ‘Pendidikan Seks Dini’, Rabu (29/12/2021).


Webinar ini merupakan seri keenam dari seri pengasuhan yang digelar secara rutin oleh LKKNU Sumenep sejak bulan Februari 2021 lalu. Adapun pemateri pada seri penutup ini Komisioner KPAI Ai Maryati Solihah dan Nyai Hj Virzannida Busyro Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Al-Karimiyah Putri, Gapura, Sumenep.


Ketua LKKNU Sumenep Raudlatun mengatakan, bahwa webinar dilakukan menyikapi maraknya kekerasan seksual belakangan ini. Hal tersebut tentu membuat banyak kalangan kita gundah dan merasa tidak aman. 


“Oleh karenanya, diperlukan edukasi yang baik agar kejadian serupa tidak terulang dan menjadi kebiasaan,” ujarnya.


Menurutnya, edukasi yang dimaksud adalah pendidikan seks. Sebab, berbagai pendapat ahli menyebutkan minimnya pendidikan seks pada masyarakat menjadi penyebab terjadinya kekerasan seksual. Sayangnya, hingga hari ini perbincangan seputar seksualitas masih dipandang tabu. 


“Kata ‘seks’ dalam frasa ‘pendidikan seks’ rupanya cenderung disalah artikan dan disempitkan sebagai sesuatu yang berbau seks. Padahal itu sama sekali berbeda,” ungkapnya.


Dirinya menambahkan, bahwa pendidikan seksual justru akan memberikan kerangka pengetahuan berkenaan dengan organ dan kesehatan reproduksi, perkembangan tubuh, dan seksualitas pada masa pra dan pasca pubertas.


“Artinya, seseorang yang teredukasi tentang seksualitas akan berhati-hati menggunakan organ seksual dan reproduksinya sendiri sekaligus milik orang lain,  karena sudah memahami dampak dari tiap tindakan itu,” terangnya. 


Ia menyebutkan, bahwa penting sekali untuk menempatkan isu seksualitas dalam kerangka edukasi agar menjadi modal pengetahuan dan sikap. Tentu, sebagai upaya untuk melindungi diri dari kekerasan seksual, baik sebagai korban maupun pelaku, atau persoalan kesehatan organ reproduksi.


“Pendidikan seks yang demikian sudah seharusnya dimulai sejak dini, bagi anak laki-laki dan perempuan,” pungkasnya.


Madura Terbaru