Pamekasan, NU Online Jatim
Banyaknya penceramah-penceramah yang hadir dari beberapa platform media sosial baik facebook, youtube, instagram dan lainnya memberikan kemudahan kepada siapapun dalam mempelajari berbagai ajaran-ajaran agama, termasuk kaum milenial.
Meski begitu, mudahnya mendapat materi belajar agama membuat seseorang harus lebih waspada. Sebab, masih cukup banyak materi ceramah yang beredar di media sosial (medsos) yang mengarah pada konten kebencian yang dibalut dengan isu-isu agama. Selain itu konten yang mengajak untuk saling menyalahkan, mengharamkan bahkan mengkafirkan.
Melihat fenomena tersebut, Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Pamekasan tidak tinggal diam. Mereka mengajak sejumlah lora (putra kiai) untuk turut andil dalam berdakwah di medsos sebagai bentuk upaya memberi pemahaman tentang Islam yang rahmatan lil 'alamin.
Syafiuddin, Ketua PC GP Ansor Pamekasan menyatakan bahwa pembentukan Majelis Dzikir dan Shalawat (MDS) Rijalaul Ansor merupakan inisiatif penting dalam menjaga titah perjuangan yang dilakukan oleh para wali dalam menyebarkan agama islam dengan cara halus.
"Kalau Banser dikenal sebagai pengamanan NKRI, sekarang MDS ini sudah dipegang lora-lora yang rata-rata memiliki pondok pesantren, maka geraknya lebih kepada dakwah utamanya di Media social," ungkapnya, sabtu (17/04/2021)
Sementara Maltuful Anam, Ketua MDS Rijalul Ansor Pamekasan menyampaikan, meski dirinya belum dilantik secara resmi, acara dakwah di media sosial sudah berjalan dengan nama Ngagenin (Ngaji malam Senin) sebagai bentuk realisasi program unggulannya.
"Selain itu, ada juga hiburan yang dikembangkan MDS Rijalul Ansor, yakni musik gambus," lanjutnya.
Editor: Romza