• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Senin, 29 April 2024

Madura

Polres Tangkap Terduga Pembakaran Aset NU di Sumenep, Ini Motifnya

Polres Tangkap Terduga Pembakaran Aset NU di Sumenep, Ini Motifnya
Lokasi dugaan pembakaran aset MWCNU Lenteng, Sumenep. (Foto: NOJ/ ISt)
Lokasi dugaan pembakaran aset MWCNU Lenteng, Sumenep. (Foto: NOJ/ ISt)

Sumenep, NU Online Jatim

Kepolisian Resor (Polres) Sumenep berhasil menangkap terduga pembakaran aset NU di kantor Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Lenteng, Sumenep. Kabar yang tersiar di berbagai media sosial tersebut dibenarkan oleh pengurus tanfidziyah setempat.


Wakil Ketua MWCNU Lenteng, Marsuki mengatakan, orang terduga itu berinisial S, umur 45 tahun, profesi sopir, alamat Dusun Tambak RT 001 RW 002, Desa Jambu, Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep.


“Motif pembakaran aset NU dilatarbelakangi rasa kesal karena selokan (parit kecil) tertutupi pasir dan tanah. Saat hujan turun, jalan di sana digenangi air,” ujarnya kepada NU Online Jatim, Ahad (14/05/2023).


Berangkat dari sanalah terduga pelaku meluapkan emosinya dengan membakar aset NU yang berupa kayu. Padahal kayu tersebut direncanakan untuk pembangunan toko Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) tempat parkir dan dapur.


"Sebelum kantor MWCNU berdiri, lokasi ini biasa digenangi air. Begitu intensitas hujan lebat, banjir kecil akan menggenangi jalan," terangnya.


Diceritakan olehnya, sebelum insiden pertama yakni pembakaran aset NU di depan kantor, ada salah satu masyarakat berinisial M meminta kepada Bendahara MWCNU Lenteng, Rasyidi untuk mengeruk parit yang tertutupi pasir.


Atas dasar masukan warga, Rasyidi melakukan pengerukan dengan menggunakan jasa tukang. Sekaligus dibantu oleh beberapa pengurus lainnya yang ikut memindahkan kayu-kayu besar di samping kantor ke depan kantor.


Pembakaran kedua ini motifnya bukan kesal terkait tersumbatnya saluran air. Padahal pengerukan dan pembersihan selokan sudah dilakukan. Sebagian pengurus menyatakan, motif itu tidak masuk akal.


Marsuki menegaskan, di salah satu media mewartakan bahwa ada warga yang menegur pengurus berkali-kali. Padahal kenyataannya, teguran tersebut hanya sekali saja. Dan itu pun langsung direspon oleh Bendahara MWCNU dengan mengerahkan tukang dan pengurus.


"Jika memang ada motif lain, aparat penegak hukum harus mengungkapnya," pintanya.


Ia mewakili pengurus mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi kinerja Polres Sumenep yang berhasil mengungkap terduga. Khususnya kepada Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur yang tak mengenal Lelah guna memastikan dalang dari insiden pembakaran aset NU.


“Tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan, selama sama-sama membuka diri dan menyadari bahwa permasalahan bisa diselesaikan dengan menggunakan asas kekeluargaan dan musyawarah,” tandasnya.


Pihaknya berharap, kasus ini menjadi pelajaran bersama, lebih-lebih kepada pengurus MWCNU agar kejadian tersebut menjadi koreksi untuk berbenah diri dan lebih baik ke depan.


Madura Terbaru