• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 20 April 2024

Madura

Tradisi Berbagi Uang Saku saat Lebaran agar Anak Gemar Sedekah

Tradisi Berbagi Uang Saku saat Lebaran agar Anak Gemar Sedekah
Tradisi berbagi uang saat lebaran bermanfaat agar anak gemar berbagi. (Foto: NOJ/LIp)
Tradisi berbagi uang saat lebaran bermanfaat agar anak gemar berbagi. (Foto: NOJ/LIp)

Sumenep, NU Online Jatim
Setiap hari raya Idul Fitri, umat Islam menyambutnya dengan suka cita. Hal tersebut dibuktikan dengan menyajikan ragam makanan, minuman, memakai baju baru, takbir keliling, hingga ziarah kubur ke makam leluhur.

 

Selain itu, ada tradisi yang sampai detik ini masih dipertahankan oleh warga Nahdlatul Ulama atau Nahdliyin, yakni memberikan uang saku pada anak-anak saat silaturrahim pada kerabatnya yang lebih sepuh.

Kiai As'adi Zuyuni mengatakan, sebenarnya pemberian berupa uang tunai kepada kerabat adalah wujud kasih sayang. Juga memberikan pelajaran kepada mereka yang masih dini agar gemar bersedekah.

"Bagi-bagi uang pada anak-anak memang sudah menjadi tradisi Nahdliyin yang melekat sejak dulu," ujar tokoh masyarakat di Desa Pragaan Laok, Sumenep tersebut, Sabtu (15/05/2021).

Tenaga pendidik di Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata Pamekasan itu menambahkan, ketika anak-anak bersilaturahim bersama orang tuanya, yang ditunggu adalah mendapatkan uang dari kerabat.

"Ketika mendapatkan amplop, mereka senang, kendati nominalnya tidak terlalu besar. Jadi, tujuan tradisi ini adalah para sesepuh hanya ingin melihat tawa dan kegembiraan cucu, keponakan, dan para tamu yang berkunjung ke rumah," jelasnya pria yang saat ini mengandi di Pondok Pesantren Al-Amien Tegal Prenduan itu.

Di kesempatan yang berbeda, Hamdi menegaskan bahwa ia tidak tahu awal mula tradisi ini muncul di tengah masyarakat.

"Sudah lama tradisi ini ada. Mungkin tradisi ini terpengaruh oleh budaya Cina. Jadi, saat menggurita di kalangan masyarakat, maka saya anggap sebagai bagian dari kebiasaan warga NU yang tidak bosan bersedekah walaupun di hari raya Idul Fitri," ungkapnya.
 

Tak sampai di situ, semakin banyak berbuat kebaikan antar sesama keluarga, maka akan menguatkan ukhuwah.

"Semoga uang baru yang diberikan oleh istri kami, bisa menjadi simbol semangat baru bagi anak-anak untuk tidak bosan belajar di madrasah dan saat kembali pulang ke pondok pesantren usai libur panjang Ramadlan," pungkasnya.

 

Editor: Syaifullah​​​


Editor:

Madura Terbaru