• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Senin, 29 April 2024

Madura

Wakil Katib NU Sumenep: Keluarga Pondasi Perkembangan Bangsa

Wakil Katib NU Sumenep: Keluarga Pondasi Perkembangan Bangsa
Peluncuran film maslahat di Pondok Pesantren Mathali Anwar Pangarangan, Sumenep, Senin (30/10/2023). (Foto: NOJ/Firdausi)
Peluncuran film maslahat di Pondok Pesantren Mathali Anwar Pangarangan, Sumenep, Senin (30/10/2023). (Foto: NOJ/Firdausi)

Sumenep, NU Online Jatim

Wakil Katib Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sumenep, KH Ahmad Halimi mengulas arti maslahat dalam film yang diproduksi oleh Pengurus Cabang (PC) Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama (LKKNU) dan Lembaga Ta’lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama (LTNNU) adalah kebaikan.


“Jika seseorang ingin membangun sebuah negara, maka cara yang paling efektif adalah membentuk keluarga yang kuat. Sebaliknya, jika ingin menghancurkan sebuah negara, anak-anaklah yang pertama kali dihancurkannya,” ujarnya di acara peluncuran Film Maslahat di Pondok Pesantren Mathali’ul Anwar Pangarangan, Sumenep, Senin (30/10/2023).


Baginya, keluarga adalah pondasi yang akan membangun perkembangan bangsa. Bila ayah, ibu dan anak menjalankan fungsinya masing-masing atau sesuai dengan tuntunan agama, maka pondasinya sangat kuat.


“PCNU Sumenep memproduksi film ini dengan harapan akan memberikan pelajaran kepada warga net bahwa membangun keluarga yang kuat akan menciptakan kader bangsa yang kuat,” terangnya.


Di saat yang sama, Wakil Ketua Pengurus Wilayah (PW) LKKNU Jawa Timur, KH Sumangat terkesan melihat para pemuda-pemudi desa yang bisa membuat film. Di perkotaan, banyak alat-alat elektronik, namun pemudanya menjadi penikmat saja. Sedangkan di desa, pemudanya menjadi produser film atau lebih kreatif dalam memproduksi film.


Menurutnya, membuat film Maslahat dan menerbitkan buku dengan judul ‘Fenomena Pernikahan Anak di Pedesaan’ itu tidak gampang. Dibutuhkan ketelatenan, kreativitas dan ilmu yang matang dalam menciptakan hal yang baru dan bermanfaat.


“Kami beraharap bisa diikuti oleh adik-adik semua. Ciptakanlah kreavitias dan karya baru. Saya yakin saat melihat wajah adik-adik, perempuan di masa yang akan datang akan menebar manfaat kepada bangsa,” ungkapnya.


Senada, Koordinator Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU) Jawa Timur, Nur Kholis mengimbau kepada seluruh santriwati agar tidak menikah sirih. Gadget yang kaya dengan ragam informasi, setidaknya dimanfaatkan oleh santriwati guna mencari informasi tentang bahaya nikah dini.


“Ada bagian tubuh dari perempuan yang tidak boleh dilihat dan disentuh oleh lawan jenis termasuk saudara laki-laki atau ayah, yaitu payudara, pantat dan vagina. Jika 3 bagian itu disenggol, kalian harus teriak di depan umum,” pintanya.


Berikut orang-orang yang berada dibalik layar film. Cast: Dayat Ruler, Nurwaida, Nayzila Wardatus Shaliha, Durrotun Hasana, Iftahiyah Sukri, Farida, Lihen. Sutradara: Helmiyatul Umum. Penulis Naskah: Dia Fitria Rahman. Penyunting Naskah: Iva Misbah. Produser: Raudlatun. 


Manajer Produksi: Ahmad Hirzi. Penata Kamera: Ach Fannani Fudlaly R, Ahmad David Imron, Muhammad Subhan Aqib. Drone Pilot: Ahmad David Imron. Video Editor: Ahmad David Imron. Translator: Sejenis Habie. Penata Artistik: Helmiya RF, Ainiyatur Rohmah. Penata Depan: Ahmad Hirzi Habie. Produced by PC LKKNU Sumenep. Supported by LTNNU Sumenep.


Madura Terbaru