• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Minggu, 28 April 2024

Madura

Wakil Rais NU Sumenep: Majelis Shalawat Sarana Dakwah Menuju Kecintaan Nabi

Wakil Rais NU Sumenep: Majelis Shalawat Sarana Dakwah Menuju Kecintaan Nabi
Majelis Shalawat Nahjul Musthofa. (Foto: NOJ/Firdausi)
Majelis Shalawat Nahjul Musthofa. (Foto: NOJ/Firdausi)

Sumenep, NU Online Jatim
Wakil Rais Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sumenep, KH M Zainurrahman Hammam Ali mengatakan, Majelis Shalawat Nahjul Musthofa tidak hanya hadir sebagai rutinitas, tetapi hadir sebagai sarana dakwah bagi siapapun yang ingin hidup terarah menuju kecintaan pada Nabi Muhammad SAW.

 

Pernyataan ini disampaikan pada puncak Milad ke-11 Nahjul Musthofa dan Hari Lahir (Harlah) ke-9 Ikatan Pemuda Sarkoju' (IPS) dengan tajuk 'Fantastic Shalawat', Rabu (24/01/2024) di lapangan Murmadeh Prenduan, Pragaan, Sumenep.

 

"Yang kami tahu, Nahjul Musthofa tidak hanya menjadi wadah alumni Pesantren Al-Qarorul Makien dan masyarakat Sarkon', tapi menjadi sarana dakwah bagi seluruh masyarakat," ujarnya saat memberi sambutan.

 

Akhir-akhir ini banyak menjamur komunitas dan perkumpulan yang tidak semuanya benar-benar menjaga syariat Nabi. Ada pula komunitas yang tidak semua mengarahkan anggotanya untuk konsisten di atas syariat Nabi.

 

"Anak zaman now mudah terpesona, terbuai, tergoda, ikut-ikutan dengan sesuatu yang tampak di depan mata. Sebut saja rayuan gombal pada lawan jenis. Dek, kenapa malam begitu gelap? Kemudian dijelaskan, karena bintang pindah ke matamu. Saya jamin langsung klepek-klepek," kelakarnya di atas panggung.

 

Dengan adanya majelis shalawat ini, lanjutnya, akan memberikan arahan kepada kawula muda yang kondisinya sedang mengalami kebimbangan.

 

Diceritakan, 11 tahun lamanya majelis ini berdakwah, salah satu torehan mejelis ini adalah mempersatukan dan menghimpun yang terpecah menjadi sebuah gelora kecintaan kepada baginda Nabi Muhammad SAW.

 

"11 tahun bukan waktu yang sebentar dalam sebuah komunitas. Bagiku, usia ini sudah cukup matang. Karena saat menjalankan dakwahnya, soliditas, kegiatan, keistiqomahan dan rutinitasnya diuji oleh ragam persoalan. Mudah-mudahan diberikan keberkahan oleh Allah SWT," doanya.


Madura Terbaru