Ansor Kabupaten Blitar: Tindak Ormas yang Ancam Persatuan
Sabtu, 21 November 2020 | 08:34 WIB

PC GP Ansor Kabupaten Blitar berharap aparat tegas kepada para pengganggu ketertiban. (Foto: NOJ/Bgs)
Syaifullah
Penulis
Blitar, NU Online Jatim
Tindakan pembersihan atribut Front Pembela Islam (FPI) di Jakarta, dinilai Ansor NU Kabupaten Blitar, sebagai hal yang wajar. Apalagi hal tersebut dilakukan oleh TNI yang memang memiliki komitmen dan tanggung jawab menjaga persatuan dan kesatuan bangsa serta keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Wajar jika TNI bersikap demikian. Karena TNI memiliki tanggung jawab menjaga persatuan dan kesatuan bangsa," kata Ketua Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Blitar, Aminudin Fahruda, Jumat (20/11/2020).
Diberitakan bahwa sejumlah atribut FPI termasuk baliho imam besar kelompok ini di Jakarta diturunkan oleh sejumlah anggota TNI berbaju loreng.
Menurut Aminudin, sikap keras TNI bisa jadi akumulasi rasa jengkel melihat FPI yang dinilainya terus berulah. Apalagi sejak kepulangan sang imam, kelompok ini dinilainya terus membuat kegaduhan.
Di sisi lain aparat kepolisian dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mungkin dinilai lamban mengambil sikap. Hal itu yang mendorong TNI segera turun tangan.
"Mungkin TNI sudah gregetan dan itu wajar," kata Gus Udin, sapaannya.
Baginya, FPI merupakan organisasi kecil. Mereka tidak bisa mengklaim diri sebagai representasi mayoritas umat Islam di Indonesia. Sebab di Indonesia ada NU dan Muhammadiyah yang secara jamaah dan jamiyah jauh lebih besar dari FPI.
Gerakan FPI di masyarakat juga dinilai terlalu keras sehingga membuat banyak masyarakat tidak menaruh simpatik. Begitu juga dengan gerakan politiknya yang terlalu frontal.
"Karena terlalu keras, masyarakat menjadi tidak simpatik," kata Gus Udin yang juga Pengasuh Pesantren Alkamal Kunir Blitar tersebut.
Kendati demikian, dalam konteks pelanggaran hukum, siapa pun yang melanggar harus ditindak tegas sesuai aturan hukum yang berlaku. Ini tidak hanya bagi FPI.
"Kalau soal pelanggaran hukum, siapa pun yang terbukti melanggar harus ditindak tegas," ujar Gus Udin.
Sementara untuk wilayah Kabupaten Blitar dan sekitarnya, Gus Udin mengakui ada sejumlah orang yang mengklaim sebagai simpatisan FPI. Namun, sejauh ini mereka lebih berkonsentrasi membangun gerakan ekonomi.
Terpopuler
1
Peringati 10 Muharram, Unisma Santuni 1.500 Anak Yatim dan Dhuafa
2
Innalillahi, Pengasuh Pesantren Denanyar KH Ahmad Wazir Ali Wafat
3
Pesantren Denanyar Jombang Juga Keluarkan Fatwa Haram Sound Horeg
4
Festival Yatim 2025, LAZISNU Sidoarjo Distribusikan Ratusan Juta untuk 1000 Anak
5
Pesantren Mahika Sidoarjo Gelar Sarasehan Sambut Kedatangan Santri Baru
6
Susunan Lengkap Pengurus Idarah Aliyah JATMAN Masa Khidmat 2025–2030
Terkini
Lihat Semua