• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 25 April 2024

Malang Raya

Gus Baha: Kita Kerap Didikte Orang Bodoh

Gus Baha: Kita Kerap Didikte Orang Bodoh
KH Bahauddin Nursalim atau Gus Baha bersama pimpinan UMM. (Foto: NOJ/UM)
KH Bahauddin Nursalim atau Gus Baha bersama pimpinan UMM. (Foto: NOJ/UM)

Surabaya, NU Online Jatim
Dalam beragama dan di kehidupan sosial, kalangan terpelajar justru kerap didikte orang bodoh. Padahal, andai segalanya dikembalikan kepada aturan agama, akan banyak kalangan yang justru bersimpati sehingga mereka yang bodoh bisa ikut.

 

Pandangan ini disampaikan KH Bahauddin Nursalim atau Gus Baha pada kegiatan ngaji bareng yang diselenggarakan secara virtual oleh Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Rabu (15/7). 

 

"Problem kita sekarang ini biasa didikte orang bodoh," katanya pada kegiatan yang dihadiri rektor kampus setempat.

 

Gus Baha lalu bercerita tentang seorang ulama yang di-bully oleh anak muda. Anak muda itu sengaja memanggil ulama tersebut untuk datang ke rumahnya. Setelah si ulama datang, ia menyuruh sang ulama kembali karena tidak membutuhkannya. Lalu, setelah ulama pulang dipanggilnya lagi ke rumah anak muda tersebut. Namun disuruhnya pulang lagi. Begitu terus sampai tiga kali.

 

Dipermainkan seperti itu, ulama tersebut tidak marah, ia tetap santai dan riang. Tatkala ditanya mengapa ia tak marah, ulama tersebut menjawab dirinya hanya senang mengikuti perintah Allah, yaitu memuliakan tetangga. Dengan tidak marah, sang ulama tidak membiarkan dirinya didikte oleh anak muda tersebut. Selain itu, dirinya juga tetap berbuat baik dengan orang yang berbuat buruk kepadanya. Si pemuda lalu menangis meminta maaf. 

 

"Problem kita kekinian adalah wong pinter, wong bodo, podo-podo biso didikte oleh sekelilingnya," katanya.
Menurut agama, hendaknya menyambung orang yang memutuskan silaturahim karena dengan demikian hanya didikte oleh Allah SWT, bukan didikte oleh hukum sosial. Selama ini, kebanyakan orang hanya berbuat baik kepada orang yang baik terhadap kita. 

 

"Berbuat baik sama orang yang jahat dengan kamu itu baru luar biasa," tuturnya.

 

Gus Baha yang ceramahnya banyak diikuti kalangan milenial ini menyampaikan hadits. Bahwa Rasulullah juga bersabda agar jangan menjadi orang yang mudah diombang-ambingkan oleh orang di sekeliling. Nabi sendiri dengan orang munafik sangat sabar meskipun tahu yang bersangkutan adalah munafik. 

 

“Nah, kita sebaiknya berlatih seperti itu sehingga tidak mudah didikte,” tegasnya.

 

Dijelaskan salah seorang Rais Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tersebut menyatakan bahwa selama ini jika orang baik, maka akan dibalas dengan baik. Jika orang berperilaku buruk, maka akan membalas dengan perbuatan buruk.

 

“Itu namanya Anda didikte. Berkomitmenlah kamu berbuat baik meskipun orang lain berbuat buruk," ungkapnya.

 

Logika sosialnya, apabila Indonesia memiliki seribu kiai dan seribu profesor yang ingin membenahi Indonesia, maka rata-rata, orang awam itu semaunya sendiri. Lalu, mereka mendikte dengan perilakunya yang tidak simpati dan menjengkelkan. 

 

"Terus seribu profesor dan seribu kiai ini ikut jengkel. Itu kita kira-kira cari solusi opo goblok bareng? Goblok bareng!" katanya dengan tertawa lepas.


 


Editor:

Malang Raya Terbaru