• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 18 April 2024

Malang Raya

IPNU-IPPNU UNU Blitar Gelar Bedah Film ‘Santri untuk Negeri’

IPNU-IPPNU UNU Blitar Gelar Bedah Film ‘Santri untuk Negeri’
Suasana nonton film 'Santri untuk Negeri' oleh PKPT IPNU-IPPNU UNU Blitar. (Foto: NOJ/M Iswan)
Suasana nonton film 'Santri untuk Negeri' oleh PKPT IPNU-IPPNU UNU Blitar. (Foto: NOJ/M Iswan)

Blitar, NU Online Jatim

Warga Nahdlatul Ulama di sejumlah daerah memiliki kreasi yang beragam. Bila diapresiasi dengan baik, maka tidak menutup kemungkinan karya mereka bisa bersaing di kancah nasional bahkan dunia.

 

Hal itulah yang menyemangati Pimpinan Komisariat Perguruan Tinggi (PKPT) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Blitar.

 

Mereka mengadakan acara bedah film yang dilaksanakan di Madin Hidayatul Mubtadi-ien, Talok, Garum, Blitar, Jumat (29/01/2021).

 

Acara ini membedah film berjudul ‘Sarung’ yang disutradarai Grantika Pujianto. Sarung sendiri adalah singkatan dari santri untuk negeri. Film yang menceritakan tentang kultur budaya dan ciri khas pesantren serta kehidupan di dalamnya. Selain itu, film ini juga menceritakan kehidupan warga NU di masyarakat.

 

“Saya mengucapkan terima kasih karena IPNU-IPPNU sudah peduli dengan film karya lokal dan juga film tentang NU dan pesantren,” kata Grantika Pujianto.

 

Sutradara film Sarung tersebut menyampaikan bahwa perjuangan di NU itu tidak hanya di organisasi seperti IPNU-IPPNU dan Banom NU lain. Akan tetapi juga bisa melalui karya lagu ataupun film dengan cara media untuk mengimbangi perkembangan zaman.

 

“Film ini bisa menjadi film karya NU karena kita dedikasikan untuk NU dan warga NU,” ungkapnya.

 

Dirnya berharap kegiatan tidak hanya di tingkat PKPT, melainkan juga di pimpinan cabang ataupun pimpinan anak cabang lain.

 

“Karena mengadakan acara ini terkhusus untuk wilayah Blitar, kami tidak mengenakan biaya sama sekali akan tetapi dengan catatan tetap mengutamakan protokol kesehatan karena sekarang masih berada di masa pandemi," terangnya.

 

Film yang berdurasi sekitar 1 jam 30 menit ini mengangkat kisah seorang santri bernama Muhammad Jagad Jalaludin (Muhammad Sulton Arif Jalaludin MR) dan sahabatnya, Huda Hermawan (Miftachul Huda). Keduanya mengabdikan diri di pesantren dan masyarakat.

 

Dalam perjalanannya, Kang Jalal dan Kang Huda dipertemukan dengan Ning Ngesti (Alfina Nindiani), Ning Zahra (Fadila Yahya), dan Ning Intan (Intan Budiana Putri).

 

Sementara itu, M Khafin Zubaidi menyampaikan bahwa film ini adalah masih baru dan merupakan karya asli Blitar.

 

“Makna yang dikemas dalam film ini mengandung banyak pesan yang mungkin sangat cocok untuk kalangan santri dan pelajar hari ini. Apalagi pengambilan film ini di Blitar dan mengangkat budaya setempat,” kata Ketua PKPT IPNU UNU Blitar tersebut.

 

Dirinya berharap kader IPNU-IPPNU dapat mengambil hikmah dari film sarung, dan juga bisa bangga.

 

“Bahwasanya Blitar memiliki budaya, kultur yang luar biasa, dan bisa dikatakan merupakan peradaban Islam Nusantara,” katanya.

 

Disampaikannya bahwa karena film ini belum sepenuhnya jadi, agar bisa segera diselesaikan dan sehingga dinikmati masyarakat luas.

 

“Tentu saja menjadi tontonan yang menghibur serta menginspirasi," pungkasnya.

 

Penulis: Muhammad Iswan


Editor:

Malang Raya Terbaru