• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 26 April 2024

Malang Raya

ISNU Jatim Bekali 3.500 Calon Pendamping Proses Produk Halal

ISNU Jatim Bekali 3.500 Calon Pendamping Proses Produk Halal
KH Marzuki Mustamar, Ketua PWNU Jatim (kiri) saat pembukaan pembekalan calon PPH yang diadakan PW ISNU Jatim, Juamt (25/02/2022). (Foto: NOJ/ Rofi'i)
KH Marzuki Mustamar, Ketua PWNU Jatim (kiri) saat pembukaan pembekalan calon PPH yang diadakan PW ISNU Jatim, Juamt (25/02/2022). (Foto: NOJ/ Rofi'i)

Malang, NU Online Jatim

Pimpinan Wilayah (PW) Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Jawa Timur (Jatim) memulai pelatihan terhadap 3.500 pendamping Proses Produk Halal (PPH) di Aula MAN 2 Malang, Jumat (25/02/2022).
 

Pelatihan selama dua hari tersebut dibuka oleh Ketua Pengurus wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH Marzuki Mustamar.
 

Dalam tausiyahnya, Kiai Marzuki meminta agar semua pendamping PPH bekerja bersungguh-sungguh karena hal ini menyangkut persoalan umat yang mendasar, yakni halal-haram.
 

Menurutnya, apabila proses pendampingan tidak dilakukan secara serius, maka yang menjadi korban adalah umat Islam.
 

"Proses memyembelihnya harus jelas-jelas secara syar'i. Saluran nafas dan makanan hewan terputus, dan juga kedua urat nadi yang ada di leher sampai darahnya muncrat. Sebab, darah muncrat adalah salah satu indikator hewan tersebut sehat dan tidak teler," ungkap Pengasuh Pondok Pesantren Sabilurrosyad Gasek Malang tersebut.
 

Selain proses penyembelihan hewan, penanganan daging yang diolah juga harus diperhatikan sehingga tidak najis. Dengan demikian, makanan atau produk yang dijual benar-benar sesuai syariat Islam.
 

Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama (Kemenag), Muhammad Aqil Irham dalam sambutannya mengapresiasi upaya pelatihan yang diselenggarakan PW ISNU Jatim terhadap 3.500 orang pendamping PPH tersebut.
 

Ia menjelaskan, propinsi Jawa Timur mendapat jatah 20 ribu pendamping PPH yang direkrut melalui berbagai ormas dan perguruan tinggi. Sebanyak 3.500 di antaranya melalui ISNU Jatim. Angka itu di luar rata-rata dari ormas lainnya.
 

Nantinya, ia berharap para pendamping PPH bisa mendampingi 2 juta Usaha Kecil Menengah (UKM) yang ada di Jatim untuk memperoleh sertifikat halal melalui jalur self declare.
 

"ISNU Jatim ini menjadi ormas yang paling banyak mendapatkan kuota pendamping dan sudah teregister di BPJPH, sehingga bisa merekrut pendamping se-Jatim untuk mengakselerasi proses sertifikasi halal UKM," ungkapnya.
 

Ketua PW ISNU Jatim, HM Mas'ud Said menjelaskan, pada batch pertama ini ada 80 orang peserta yang direkrut dari daerah Malang Raya. Nantinya, setiap kabupaten/kota juga akan digelar pelatihan serupa dengan jumlah total kelas sebanyak 73 angkatan. Jumlah yang banyak ini menjadi tantangan tersendiri bagi ISNU untuk mengabdi kepada masyarakat.
 

Ia menuturkan, selain berdimensi ibadah, para pendamping nantinya juga mendapatkan honor dari BPJPH melalui ISNU Jatim untuk setiap sertifikat halal yang keluar dari UKM yang didampingi.
 

"Jadi, ini tidak hanya semata ibadah yang nantinya pasti mendapat pahala. Ada juga ganjaran dunia berupa honor untuk para pendamping," ungkap Guru Besar Ilmu Pemerintahan yang juga Direktur Pascasarjana Universitas Islam Malang (UNISMA) tersebut.
 

 

Pria yang akrab disapa Prof Mas'ud tersebut menambahkan, rencananya pelatihan pendamping PPH ini akan digelar sampai tuntas untuk 3.500 orang pada bulan Juni tahun ini.
 

Program sertifikasi halal melalui jalur self declare adalah program BPJPH yang diluncurkan dalam upaya mempercepat proses sertifikasi halal UKM.


Editor:

Malang Raya Terbaru