• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Senin, 29 April 2024

Malang Raya

Nyai Sinta Nuriyah Ingatkan Nahdliyin Jaga 5 Perkara

Nyai Sinta Nuriyah Ingatkan Nahdliyin Jaga 5 Perkara
Nyai Hj Sinta Nuriyah istri KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. (Foto: NOJ/ Moch Miftachur Rizki)
Nyai Hj Sinta Nuriyah istri KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. (Foto: NOJ/ Moch Miftachur Rizki)

Malang, NU Online Jatim

Nyai Hj Sinta Nuriyah istri KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur mengingatkan Nahdliyin pentingnya menjaga lima perkara dalam semua syariat sesuai yang diriwayatkan Imam Ghazali. Pernyataan tersebut disampaikan saat ceramah kebangsaan bertajuk 'Dengan Berpuasa Kita Tempatkan Kembali Ketakwaan, Kemanusiaan, Moral, dan Persatuan ke dalam Jiwa Anak Bangsa' di Ballroom Sanika Satyawada, Polresta Malang, Rabu (05/04/2023).

 

Ia menyebutkan, lima perkara yang disebutkan Imam Ghazali yaitu menjaga agama (hifdz ad-din), menjaga jiwa (hifdz an-Nafs), menjaga akal (hifdz al-aql), menjaga harta (hifdz al-Mal), dan menjaga keturunan (hifdz an-Nasl). Hal demikian penting dilakukan karena Indonesia kini dilanda beragam musibah.

 

"Bersyukur karena kita telah terlepas dari bencana Covid-19. Tapi, masih banyak musibah yang sering menimpa, seperti banjir, tanah longsor, bahkan musibah sepak bola di Kanjuruhan. Lebih dari itu, saat ini juga tengah terjadi bencana kemerosotan moral, banyak pemerkosaan, perampokan, pencopetan,” ujarnya.

 

Nyai Sinta menyebutkan, hal demikian kerap terjadi menunjukan bahwa jiwa dan hati manusia mulai keropos dan sensitivitas kemanusian semakin tipis. Ia pun menyayangkan banyaknya persoalan yang melanda bangsa Indonesia, terutama dari segi moral masyarakat.

 

Pihaknya juga menyoroti terkait gaya hidup pamer harta (flexing) yang semakin hari kian banyak dilakukan. Tidak hanya di kalangan orang kaya, tapi juga di kalangan pejabat. Dan sayangnya, kekayaan yang dipamerkan dihasilkan melalui tindakan atau cara yang tidak halal.

 

"Rasanya kesal sekali, kekayaan yang didapat tidak bersih kok dipamer-pamerkan. Saya sendiri juga tidak mengerti jalan pikirannya. Kalau kekayaan dari hasil usaha kerja keras dan cara-cara yang halal, itu pantas. Agar dicontoh orang lain bahwa kita bisa kaya karena kerja keras dan (cara) halal. Tetapi apabila tidak halal, kenapa harus dipamer-pamerkan. Itu kan namanya bukan pikiran yang bersih, dan karena tidak bersih maka semuanya tidak bersih," tambahnya.

 

Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu menyampaikan pesan kepada masyarakat untuk memperkokoh ketakwaan, keimanan dan akhlak untuk memperkuat kerukunan dan persatuan Indonesia.

 

"Di bulan puasa ini, kita tempa lagi ketakwaan, keimanan, moral, kemanusiaan, kerukunan, dan persaudaraan sesama anak bangsa Indonesia. Karena bagaimana pun, kerukunan, persaudaraan, dan persatuan anak bangsa merupakan tiang utama tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," jelasnya.

 

Sementara itu, Kapolresta Malang Kombes Pol Budi Hermanto menyampaikan kisah dirinya di tahun 2000. Kala itu, pasca lulus akademi kepolisian (Akpol) ia dilantik oleh Presiden RI ke-4, KH Abdurrahman Wahid.

 

"Tauladan beliau sangat luar biasa. Gus Dur di depan untuk mengawal NKRI, Gus Dur ditengah untuk menengahi konflik sosial, membuka toleransi antar umat bersama, dan Gus Dur melambai, bagaimana Gus Dur saat sudah meninggal kita, amaliyahnya yang kita teruskan," tuturnya.

 

Di akhir kegiatan, Nyai Hj Sinta Nuriyah diberi kenang-kenangan lukisan Gus Dur oleh Kapolda Jatim Irjen Toni Harmanto. Kegiatan itu di antaranya dihadiri oleh Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) KH Marzuki Mustamar, Walikota Malang H Sutiaji, dan lainnya.


Malang Raya Terbaru