PMII Malang Bantu Warga Terdampak Banjir Paket Perlengkapan Sekolah

Malang, NU Online Jatim
Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Malang menyalurkan bantuan kepada korban terdampak banjir bandang dan longsor di daerah Malang Selatan.

Ketua PC PMII Kabupaten Malang, Khotib menyampaikan, pihaknya turun langsung menyerahkan bantuan kepada warga terdampak banjir di Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan.

"Kemarin Rabu (26/10/2022) kami bersama sahabat-sahabat Pengurus Komisariat dan Pengurus Rayon memberikan bantuan berupa paket perlengkapan sekolah lengkap," kata Khotib kepada NU Online Jatim, Kamis (27/10/2022).

Ia menjelaskan, paket bantuan yang disalurkan sejatinya hendak disalurkan ke empat dusun yang terdampak banjir di Desa Sitiarjo. Namun, karena terkendala medan, pihaknya hanya menyalurkan bantuan di satu dusun, yakni Dusun Krajan.

“Selebihnya kami serahkan ke Posko Induk Desa Sitiarjo, untuk nanti disalurkan kepada masyarakat terdampak," jelasnya.

Pihaknya berharap bantuan yang disalurkan bisa membantu anak-anak Sitiarjo dalam proses belajar. Menurutnya, bagaimanapun pendidikan merupakan hal paling utama untuk diperhatikan, terutama pendidikan untuk generasi bangsa.

“Jangan sampai dengan adanya musibah ini, menjadi penghambat bagi dunia pendidikan anak-anak," tambah pemuda asal Bangkalan tersebut.

Khotib mengingatkan, diperlukannya pemikiran bersama, khususnya Pemerintah Kabupaten Malang, untuk mencarikan solusi untuk penanganan bencana yang terjadi. "Perlu kita pikirkan bersama terkait solusi penanganan banjir, karena ini menyangkut kenyamanan dan keamanan masyarakat ke depannya," terangnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, hujan dengan intensitas tinggi di Malang wilayah Selatan membuat aliran air sungai di Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan (Sumawe), Kabupaten Malang meluap ke pemukiman warga, Senin (17/10/2022). Terkini, dampak banjir sudah merambah ke enam kecamatan di Malang.

Bahkan, dua hari sebelumnya, Sabtu (15/10/2022) Desa Sitiarjo sudah terendam banjir. Total waktu itu ada 530 Kepala Keluarga (KK) terdampak. Saat ini air kembali meluap dan merendam pemukiman warga dan lebih parah dari sebelumnya.