5 Pesan Khutbah Iftitah Rais PWNU Jatim saat Konferwil XVIII
Jumat, 2 Agustus 2024 | 22:25 WIB
Madchan Jazuli
Kontributor
Jombang, NU Online Jatim
Khutbah Iftitah Rais Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim, KH Anwar Mansur dibacakan oleh KH Hasan Mutawakkil Alallah selaku Wakil Rais PWNU Jatim saat Konferwil NU Jatim di Pesantren Tebuireng, Jombang, Jumat (02/08/2024) malam. Khutbah iftitah tersebut berisi 5 poin.
KH Mutawakkil mengungkapkan pesan pokok, pertama untuk peserta Konferwil NU Jatim diharapkan hadir dengan hati yang tulus dan sopan santun yang baik. "Sopan santun murid kepada guru. Lebih-lebih perhelatan akbar ini diselenggarakan di Pondok Pesantren Tebuireng Jombang milik NU," ujarnya, Jum'at (02/08/2024).
Pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong ini menjelaskan, selain niat tulus, ini sekaligus bertawassul bersama kepada muassis NU, yakni mengedepankan tabarruk atau mengharap berkah untuk ikut mensukseskan cita-cita perjuangan muassis NU.
"Meskipun sekecil apapun kemampuan kita tetap meraih ridha dan keberkahan dari para muassis NU," terangnya.
Kiai alumnus Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta ini menuturkan, pesan kedua harus mengedepankan dalam mencari ridha Allah, juga tentu berkhidmah kepada muassis NU yang memberikan ilmu untuk menyelamatkan akidah ibadah muamalah.
"Muazarah serta didasari ikhlas insya Allah akan menjadi amal sholeh bagi kita semua," terangnya.
Ketiga, yakni terkait tugas besar NU sebagai amanah dari para pendiri. Sehingga bagaimana mempertahankan dan melestarikan Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja) di bumi Nusantara. "Saya berpesan agar kita semua menjaga nilai-nilai lama yang masih bagus dan menggali nilai-nilai baru yang lebih aslah. Aswaja menjadi benteng yang kokoh," ungkapnya.
Kiai Mutawakkil melanjutkan pesan keempat sesuai dengan tema Konferwil yaitu ‘Merajut Ukhuwah dan Memperkokoh Jam’iyah dalam Pendampingan Umat’. Serta pengurus NU harus menjadi muharrik atau penggerak sosial dalam rangka mensejahterakan umat.
"Dengan dasar mala yudraku kulluhu la yudraku kulluhu. Sesuatu yang tidak bisa tercapai keseluruhan maka tidak boleh ditinggalkan seluruhnya harus berusaha maksimal dan sekuat mungkin," jelasnya.
Pesan kelima, Kiai Mutawakkil menambahkan, Konferwil ini adalah bagian dari ajang penyegaran, momen penyegaran organisasi. Penyegaran bisa diartikan sebagai evaluasi atas kinerja wilayah selama mengabdikan diri dalam menjalankan amanah organisasi.
"Kontestasi ini bukanlah kontestasi politik untuk mendapatkan kekuasaan, tetapi sebuah ajang untuk melestarikan nilai-nilai yang telah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW," tandasnya.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: 3 Nilai Utama dalam Memaknai Hari Kemerdekaan
2
Khutbah Jumat: Melaksanakan 3 Amal Baik di Momen Rebo Wekasan
3
Karnaval Kemerdekaan: Antara Hiburan dan Etika
4
Kado Kemerdekaan, Umaha Luncurkan Mesin CNC Nusantara Karya Anak Bangsa
5
HUT ke-80 RI, PCNU Nganjuk Serukan Nahdliyin Kibarkan Bendera dan Tahlil untuk Pahlawan
6
LPBINU Pasuruan Gelar Rakor untuk Perkuat Kelembagaan di MWCNU
Terkini
Lihat Semua