• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 19 April 2024

Matraman

Bakal Terbit, Penulisan Buku Sejarah NU Ponorogo Capai 90 Persen

Bakal Terbit, Penulisan Buku Sejarah NU Ponorogo Capai 90 Persen
Krisdianto, penulis buku sejarah NU Ponorogo saat paparan di hadapan Pengurus Cabang NU, Ahad (01/11/2020). (Foto: NOJ/ Erwin Suganda).
Krisdianto, penulis buku sejarah NU Ponorogo saat paparan di hadapan Pengurus Cabang NU, Ahad (01/11/2020). (Foto: NOJ/ Erwin Suganda).

Ponorogo, NU Online Jatim

Buku sejarah Nahdlatul Ulama (NU) di Kabupaten Ponorogo bakal diterbitkan setelah proses penulisannya rampung. Hingga kini proses penyusunan buku tersebut sudah mencapai 90 persen.

 

Saat Forum Group Discussion (FGD) penulisan tersebut di MA Putri Ma’arif (Muallimat) disampaikan sejumlah data penting, Ahad (01/11/2020). Selain itu, dipaparkan pula proses pengumpulan data untuk penulisan buku.

 

Krisdianto, penulis buku tersebut mengatakan, penulisan buku sejarah NU Ponorogo sudah mencapai 90 persen. Kali ini didiskusikan kembali untuk mengkoreksi dan menambahi kekurangan yang ada dalam buku tersebut.

 

"Didalam diskusi ini kita mendapatkan banyak masukan, banyak kritikan yang membangun untuk kepenulisan buku sejarah NU Ponorogo yang akan dicetak nantinya," kata Kris yang juga guru sejarah di salah satu SMA Negeri di Ponorogo tersebut.

 

Kris mengungkapkan, dirinya tertarik menulis Buku Sejarah NU Ponorogo karena latar belakangnya yang menulis. Ketika  mendengar sejarah NU Ponorogo belum ada yang menulis, dia pun memulai menggarapnya sejak tahun 2018 hingga 2020 ini. “Akhirnya kami dan teman-teman berangkat menulis. Bismillah niat menulis sejarah NU sampai saat ini," ungkapnya.

 

Kris menjelaskan, kesulitan dalam penulisan Buku Sejarah NU Ponorogo  tersebut terkendala dengan sumberdata yang sedikit sulit dicari. Dirinya mengaku mengambil data dari berkas yang ada di kantor NU Ponorogo, sumber literasi pendukung yang berada di kota lain hingga saksi hidup yang ada di kota reog.

 


 

"Data yang diambil dari arsip yang tersimpan di gudang kantor NU sendiri, yang hampir rusak dan tidak bisa terbaca. Itu disana masih banyak sekali dan masih kami simpan. Banyak juga kita mengambil dari hasil penelitian dan buku yang kita ambil dari berbagai tempat perpustakaan yang ada di Ponorogo, di Solo dan di Yogyakarta," ujar Kris.

 

Editor: Romza


Editor:

Matraman Terbaru