Berikut Cara Pesantren Hidayatulloh Trenggalek Berdayakan Masyarakat
Selasa, 6 Juli 2021 | 22:00 WIB

Pelatihan membuat kue bagi nasabah BWM Hidayatullah di Ponpes Hidayatulloh. (Foto: NOJ/ Marisa Khoirila).
Marisa Khoirila
Kontributor
Trenggalek, NU Online Jatim
Bank Wakaf Mikro (BWM) Hidayatulloh Trenggalek mengisi kegiatan Halakoh Mingguan (Halmi) atau yang biasa disebut pengumpulan uang pinjaman dari nasabah dengan pendidikan dan pelatihan. BWM yang didirikan di Pondok Pesantren Hidayatulloh Desa Jombok, Kecamatan Pule, Kabupaten Trenggalek ini melaksanakan pendidikan dan pelatihan secara rutin setiap bulan.
Memberikan edukasi dan pelatihan yang bermanfaat kepada para nasabahnya sebagai salah satu tujuan dari BWM. "Karena memang program BWM ini bertujuan memberdayakan masyarakat sekitar pesantren," ungkap Dewan Pengawas Syariah, Idamatul Khoiriyah kepada media, Selasa (06/07/2021).
Menurut Ning Ida, pelatihan dan pemberian edukasi kepada para nasabah berbeda-beda. Memberikan edukasi tentang pembelajaran agama maupun masalah hukum ekonomi. "Dan kewirausahaan yakni pelatihan membuat kue, seperti saat ini," lanjutnya.
Dengan adanya pelatihan membuat kue, nasabah BWM diharap semakin produktif dan keterampilannya terasah. Serta untuk menambah pengetahuan bagi para nasabah BWM.
"Karena nasabah ada yang sudah punya usaha, entah usaha kecil atau usaha besar. Dan ada juga yang memiliki keterampilan, seperti membuat kue, namun belum berkembang," terang Ning Ida.
Wanita yang juga Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Pule itu juga mengatakan, harapan akhir kegiatan ini adalah masyarakat sekitar pesantren semakin berdaya.
"Dengan adanya hal positif ini, saya harap para nasabah semakin produktif, ekonominya semakin meningkat, pendapatan meningkat, dan yang paling utama mereka mampu merealisasikan ilmu yang sudah mereka dapatkan ini di rumah masing-masing," harapnya.
Salah satu nasabah BWM yang mengikuti pelatihan membuat kue, Siti mengaku senang dengan adanya program tersebut. Sebab, ia bisa menambah ilmu serta catatan menu jajanan yang bisa dibuatnya untuk anak dan suaminya.
"Saya baru gabung, dan baru ini mengikuti kegiatan seperti ini. Saya senang karena diajari hal-hal baru. Dan ini sangat bermanfaat bagi para ibu-ibu rumah tangga seperti saya, apalagi kebanyakan para nasabah di sini adalah ibu-ibu," ujarnya.
Editor: Romza
Terpopuler
1
Sound Horeg Diharamkan, Ini Penjelasannya
2
Di Balik Klaim NU: Membedakan Antara Cinta dan Catut
3
Khutbah Jumat: Memaknai 2 Peristiwa Penting di Hari Asyura
4
Pondok Besuk Pasuruan: Sound Horeg Hukumnya Haram
5
Dalil Keistimewaan Puasa Tasu'a dan Asyura
6
Lora Ismail Jelaskan Alasan Sound Horeg Haram
Terkini
Lihat Semua