• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Rabu, 24 April 2024

Matraman

Deteksi Penyebaran Corona, Pesantren Tebuireng Gelar Rapid Test Antigen

Deteksi Penyebaran Corona, Pesantren Tebuireng Gelar Rapid Test Antigen
KH Abdul Hakim Mahfudz, Pengasuh Pesantren Tebuireng mengikuti rapit test antigen yang digelar di pesantren setempat. (Foto: NOJ/Istimewa)
KH Abdul Hakim Mahfudz, Pengasuh Pesantren Tebuireng mengikuti rapit test antigen yang digelar di pesantren setempat. (Foto: NOJ/Istimewa)

Jombang, NU Online Jatim

Sejumlah ikhtiar dilakukan pesantren demi memastikan para santri dan keluarga pondok mematuhi protokol kesehatan. Kalau  ditemukan keluhan kesehatan, apalagi yang mengarah kepada Covid-19, maka segera dilakukan tindakan medis.   

 

Hal tersebut juga dilakukan Pesantren Tebuireng Jombang. Yang terbaru menggelar evaluasi terhadap kedisiplinan warga pesantren dalam pemenuhan protokol kesehatan. Evaluasi ini dilakukan terhadap seluruh elemen yang terlibat dalam kegiatan operasional rutin pesantren.

 

Juru Bicara Gugus Tugas Pesantren Tangguh Tebuireng, H Nur Hidayat menuturkan, evaluasi tersebut digelar dengan tiga langkah utama. Pertama, pengetatan terhadap larangan sambangan (menjenguk santri) oleh wali santri.

 

"Kami memahami besarnya kerinduan wali santri terhadap anaknya, terutama santri baru yang mulai mondok pada 30 Agustus lalu. Tapi demi keselamatan bersama, protokol kesehatan harus dipatuhi semua pihak," kata Nur Hidayat, Ahad (27/9/2020).

 

Kedua, peningkatan disiplin santri dan warga pesantren dalam pemenuhan protokol kesehatan. Bahkan diberlakukan sanksi membaca satu juz Al-Quran bagi mereka yang tidak memakai masker saat beraktivitas di luar kamar.

 

Langkah ketiga, menurutnya adalah deteksi dini terhadap setiap santri yang memiliki keluhan sakit.

 

"Ini dilakukan dengan melibatkan pembina kamar santri dan tim pusat kesehatan pesantren," ujar alumnus Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya ini.

 

Deteksi dini ini penting dilakukan, mengingat potensi penyebaran virus di lingkungan pesantren juga masih mungkin terjadi.

 

"Perkembangan global dan nasional selama enam bulan terakhir membuktikan, siapapun bisa kesenggol virus ini. Jadi deteksi dini terhadap gejala khusus yang mengarah merupakan langkah penting dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19," tegasnya.

 

Dijelaskannya bahwa dalam sepekan terakhir, pihak Tebuireng telah mengkarantina ulang beberapa santri yang memiliki gejala khusus dan mengarah serta memberikan treatment untuk pemulihan mereka.

 

"Tapi, sejauh ini tidak satupun santri yang terkonfirmasi positif," ungkapnya.

 

Pesantren juga melakukan uji cepat antigen kepada seluruh warga pesantren untuk mendeteksi ada tidaknya warga pesantren yang terindikasi virus ini. Uji cepat antigen diyakini memiliki validitas sekitar 90 persen dalam mendeteksi keberadaan Covid-19.

 

"Dengan ikhtiar dan taqarrub maksimal, semoga seluruh warga pesantren dijauhkan dari wabah ini," pungkas dia.

 

Editor: Syaifullah

 

 


Editor:

Matraman Terbaru