• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Selasa, 23 April 2024

Matraman

Gus Abe: Bagi Aktivis PMII, Kritis Saja Tidak Cukup

Gus Abe: Bagi Aktivis PMII, Kritis Saja Tidak Cukup
Ketum PB PMII, M Abdullaah Syukri atau Gus Abe menyebut kritis saja tidak cukup bagi aktivis PMII. (Foto: NOJ/Risalatul Mu'awanah).
Ketum PB PMII, M Abdullaah Syukri atau Gus Abe menyebut kritis saja tidak cukup bagi aktivis PMII. (Foto: NOJ/Risalatul Mu'awanah).

Pacitan, NU Online Jatim

Kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) sudah pasti terkenal sebagai aktivis yang punya pemikiran kritis. Namun, menurut Ketua Umum Pengurus Besar (PB) PMII M Abdullah Syukri atau Gus Abe, pemikiran kritis saja tidaklah cukup.

 

“Kader-kader PMII harus memegang produktifitas yang tinggi dengan menciptakan berbagai karya,” ujar Gus Abe saat podcast di sela Pelantikan dan Rapat Kerja (Raker) ke-13 Pengurus Cabang (PC) PMII Pacitan. Kegiatan dipusatkan di aula Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAINU) kota setempat, Ahad (19/09/2021).

 

“Bagaimanapun itu, kita pasti diajak berpikir kritis terlebih dahulu. Karena dari pemikiran kritis tersebut akan muncul kepedulian dan tanggung jawab sosial,” ungkapnya.

 

Menurutnya, sikap kritis yang dimiliki para aktivis PMII harus dibarengi dengan produktifitas karya yang tinggi, baik dibidang sosial, keagamaan, pendidikan, kesehatan dan lainnya. Karya-karya yang diciptakan tersebut dimaksudkan sebagai solusi dari permasalahan yang ada di era saat ini.

 

“Sebagai contoh, sahabat yang berada di bidang pendidikan bisa menciptakan sistem manajerial yang baru. Bukan sebatas mengkritik kebijakan Menteri, Gubernur atau proses pembelajaran daring,” terang alumni Universitas Brawijaya Malang tersebut.

 

Pengasuh Pondok Pesantren Asy-Syakiroh 2 Buntet Cirebon ini juga menyampaikan, di samping kebutuhan material, ilmu pengetahuan dan waktu luang merupakan komponen penting dalam menggerakkan roda organisasi.

 

Lebih lanjut, Gus Abe menyebutkan, bahwa banyak organisasi yang berbasis ‘uang’, dan ketika dana sudah tidak ada gerakan mereka pun mati.

 

 

“Namun, di PMII meskipun kita tidak memiliki banyak uang, nyatanya tetap bertahan hingga saat ini. Dengan demikian, uang bukanlah alasan utama untuk maju mundurnya sebuah organisasi,” pungkasnya.

 

Editor: A Habiburrahman


Matraman Terbaru