Gus Miftah: Dakwah di Medsos Lanjutkan Gerakan Media Mbah Wahab
Rabu, 23 Juni 2021 | 00:47 WIB

Gus Miftah saat acara haul emas virtual ke 50 tahun KH Wahab Chasbullah di Tambakberas, Jombang, Selasa (22/06/2021) malam. (Foto: NOJ/ Romza).
Romza
Kontributor
Jombang, NU Online Jatim
Gerakan menguasai media guna berdakwah sudah ditunjukkan KH Abdul Wahab Chasbullah (Mbah Wahab) pada zamannya. Hal ini seharusnya dilanjutkan generasi santri supaya tetap bisa melanjutkan misi dakwah sesuai perkembangan zaman. Meski untuk saat ini tidak hanya media massa, melainkan juga media sosial (medsos).
Hal tersebut dipaparkan H Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah saat menyampaikan refleksi di acara ‘Haul Emas Virtual 50 Tahun KH Abdul Wahab Chasbullah’ di Masjid Jamik Bahrul Ulum Tambakberas Jombang, Selasa (23/06/2021) malam.
Dalam kesempatan itu, Gus Miftah menjelaskan bahwa upaya gerakan yang dilakukan Mbah Wahab untuk menguasai media adalah dengan membeli sebuah percetakan di jalan sasak Nomor 23 Kota Surabaya. “Mbah Yai Wahab ini ternyata seorang pegiat media,” katanya.
Pengasuh Pesantren Ora Aji Sleman ini juga mengungkapkan, pembelian percetakan di Surabaya itu merupakan cikal bakal pergerakan yang dipelopori Mbah Wahab di bidang jurnalistik. Sehingga patut untuk diteruskan generasi santri bergerak di bidang jurnalistik atau media.
“Dan ini ternyata menjadi cikal bakal jurnalistik nahdlatul ulama. Makanya kalau hari ini ada santri tidak melek medsos harunya kita malu kepada Mbah Wahab. Kalau ngomong soal ini (media), Mbah Wahab sudah memulai bagaimana NU harus menguasai media,” ungkapnya.
Menurutnya, metodologi dakwah selalu mengalami perberkembangan. Pada zaman Rasulullah berdakwah melalui lisan. Kemudian pada zaman sahabat mulai melalui tulisan. Sedangkan pada zaman walisongo melalui budaya. “Hari ini tentunya bil (dengan) medsos. Dengan menggunakan medsos,” ungkap Gus Miftah.
Dalam mengelola medsos, ia berpesan supaya tidak sembarangan memposting. “Dan saya berpesan, kalau kalian (santri) menguasai medsos, postinglah yang penting, jangan yang penting posting,” ujar Gus dengan khas kacamata hitam serta pakaian serba hitam tersebut.
Di acara tersebut, Gus Miftah juga sempat mengingatkan supaya dalam menghidupkan Nahdlatul Ulama (NU) sebaiknya meneladani Mbah Wahab yang rela mengeluarkan hartanya demi jamiyah.
“Kalau kamu mau menghidupkan NU, ya kayak Mbah Wahab. Hartanya (digunakan) untuk menghidupkan NU, (sehingga) habis,” tandas Gus Miftah.
Adapun haul emas virtual 50 tahun KH Abdul Wahab Chasbullah dimulai dengan diawali pembacaan tahlil dan istighotsah. Dalam pantauan NU Online Jatim, acara ini diawali dengan pembacaan tahlil dan istighotsah yang dipimpin KH Abdul Kholiq. Tampak hadir mengikuti pembacaan tahlil dan doa bersama dalam acara ini keluarga besar Mbah Wahab. Di antaranya putra putri Mbah Wahab, yaitu Mundjidah Wahab dan KH Hasib Wahab.
Terpopuler
1
Sound Horeg Diharamkan, Ini Penjelasannya
2
Di Balik Klaim NU: Membedakan Antara Cinta dan Catut
3
Pondok Besuk Pasuruan: Sound Horeg Hukumnya Haram
4
Sejumlah Peristiwa Penting Kenabian dan Kosmologis di Bulan Muharram
5
Holiday Pesantren Darun Nun, Tempat Liburan Edukatif yang Menyenangkan bagi Santri Cilik
6
Pendaftaran Beasiswa LPDP Batch 2 Tahun 2025 Resmi Dibuka, Berikut Ketentuannya
Terkini
Lihat Semua